Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sri Panggarti menyampaikan agar masyarakat tidak mencampurkan kemasan ramah lingkungan dengan plastik sekali pakai.
"Jangan sampai nanti (daging kurban) sudah dibungkus pisang atau besek tapi dimasukan dalam plastik lagi. Bisa juga menggunakan tempat yang bisa dipakai ulang. Ini sudah disampaikan melalui SE wali kota yang mengatur penjualan hewan kurban dan pemotongan hewan kurban,” ucap Sri.
Ia juga mengingatkan agar setiap pembelian hewan kurban wajib disertai dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Saat ini, pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah melakukan pemantauan terhadap 1.776 hewan kurban di peternak lokal dan pasar tiban. Beberapa di antaranya ditemukan mengalami peradangan ringan dan sudah dikarantina serta diobati. Untuk pelaporan hewan kurban yang sakit, dinas membuka layanan aduan melalui call center 085713013997.
"Alhamdulillah, teman-teman sudah memantau baik yang di peternak maupun di titik-titik penjualan lainnya, dan kondisi (hewan kurban) sejauh ini baik," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkot Yogyakarta, Hilmi Arifin, menyampaikan tahun ini Kota Yogyakarta mendapat bantuan seekor sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto. Sapi seberat 950 kilogram tersebut dibeli dari wilayah Gunungkidul dan akan disembelih di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan, lalu dibagikan ke masyarakat melalui Masjid Pangeran Diponegoro.
Tak hanya dari Presiden, bantuan juga datang dari Gubernur DIY, Wali Kota Yogyakarta, Bank BPD DIY, Bank Yogya, Perumda PDAM Tirtamarta, hingga Ikatan Notaris Indonesia. Semua bantuan kurban ini menjadi bentuk sinergi pemerintah dan masyarakat dalam merayakan Idul Adha secara bermartabat dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
"Sapi bantuan Presiden ini nanti akan kita serahkan ke Masjid Pangeran Diponegoro untuk disembelih dan didistribusikan kepada masyarakat Kota Jogja,” kata Hilmi.