Kamis 29 May 2025 18:14 WIB

Cerita Penjual Angkringan di Dekat Ayam Goreng Widuran: Saya Nggak Tahu Kalau Pakai Minyak Babi

Pembeli tidak curiga makanan yang dibeli ternyata non-halal

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Penutupan Ayam Goreng Widuran Tak Hanya Pusat, Cabang di Jalan Arifin Juga Sepi.
Foto: Wulan Intandari/Republika
Penutupan Ayam Goreng Widuran Tak Hanya Pusat, Cabang di Jalan Arifin Juga Sepi.

REJOGJA.CO.ID,  SURAKARTA — Rumah makan legendaris Ayam Goreng Widuran di Kota Solo terlihat tutup sejak Senin (26/5), menyusul polemik yang mencuat usai restoran tersebut mencantumkan label non halal pada salah menunya belum lama ini. Penutupan ini dilakukan atas permintaan Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, untuk memberi waktu kepada instansi terkait melakukan assessment terhadap kehalalan bahan makanan yang digunakan sekaligus meredam amarah publik yang masih ramai di jagat media sosial.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi pada Rabu (28/5/2025), suasana rumah makan yang biasanya ramai itu tampak lengang. Pintu pagar tertutup rapat, tanpa adanya aktivitas karyawan. Namun, beberapa pengunjung masih terlihat mendatangi lokasi, sebagian besar tampak kebingungan dan bertanya terkait alasan penutupan.

“Saya penasaran karena viral di media sosial makanya coba ke sini malah tutup,” ujar salah satu pengunjung yang tidak ingin disebutkan namanya.

Informasi Warga Sekitar

Sementara itu, dari informasi yang didapati Republika, sejumlah warga sekitar juga membenarkan sejak dua hari terakhir, rumah makan yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun itu memang tidak beroperasi. “Sejak Senin tidak buka, biasanya memang ramai. Ini banyak yang datang tapi balik lagi karena tutup,” kata salah satu warga yang juga penjual angkringan, Uzar di sekitar rumah makan tersebut.

Penutupan sementara rumah makan legendaris Ayam Goreng Widuran tak hanya mengejutkan pelanggan setianya, tapi juga dirinya yang selama kurang lebih 20 tahun ini menjajakan dagangan angkringan. Ia mengaku baru mengetahui kabar penggunaan bahan non halal setelah ramai dibicarakan di media sosial dan diberitakan banyak media daring.

“Tahunya dari HP. Kemarin Wali Kota juga datang ke sana. Habis itu langsung tutup,” ujar pria yang sudah bertahun-tahun berdagang di lokasi itu.

Seperti banyak pelanggan lainnya, ia juga mengaku tidak pernah mencurigai makanan yang ia beli mengandung bahan non-halal. “Saya juga nggak tahu kalau pakai minyak babi. Rasanya ya enak saja," ucapnya.

Sejak isu kehalalan mencuat, banyak pelanggan Ayam Goreng Widuran bertanya kepadanya soal restoran tersebut. “Banyak yang tanya ke saya, tapi saya jawab, ya tanya sendiri. Saya jualan angkringan, tapi juga kadang langganan. Kadang beli 20 ribu, paling kepala sama rempola ati,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement