REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Polda Jawa Tengah telah menangkap 173 preman dalam Operasi Aman Candi 2025 yang dimulai sejak Senin (12/5/2025). Operasi tersebut bertujuan menciptakan situasi keamanan yang kondusif, termasuk bagi investasi.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengungkapkan, 173 preman tersebut dibekuk di berbagai daerah di Jateng. "Kita melakukan target operasi ini terhadap pelaku-pelaku pelanggar tindak pidana, khususnya spesialis premanisme seperti melakukan pemalakan, pemerasan, pengeroyokan, kemudian penganiayaan," ucapnya ketika diwawancara di Mapolda Jateng, Semarang, Jumat (16/5/2025).
Ketika ditanya apakah preman-preman yang diringkus tersebut merupakan anggota ormas tertentu, Artanto tak menjawab secara spesifik. "Sebenarnya ormas itu hanya kedok. Mereka ini adalah (pelaku) premanisme. Kalau yang menggunakan ormas, ya kedoknya saja ormas," ujarnya.
Menurut Artanto, pelaksanaan Operasi Candi 2025, merupakan pelaksanaan instruksi Presiden yang dititahkan kepada Kapolri. "Akhirnya Mabes Polri memerintahkan kita untuk melaksanakan operasi mandiri kewilayahan," ucapnya.
Dia menambahkan, masing-masing polda di setiap provinsi memiliki target tersendiri. "Namun (target) secara umum adalah bagaimana memberantas premanisme supaya situasi kamtibmas kondusif dan iklim investasi yang ada di Jawa Tengah maupun seluruh Indonesia nyaman bagi pengusaha," ujar Artanto.
Artanto mengatakan Operasi Aman Candi 2025 masih akan dilaksanakan hingga 30 Mei 2025. Selama operasi tersebut, Polda Jateng dan jajarannya tidak hanya membidik preman, tapi juga pelanggar tindak pidana lainnya seperti pencurian disertai kekerasan alias curas dan curanmor. Mereka pun bakal menertibkan juru parkir liar berkedok ormas.