REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengantongi identitas guru yang terlibat dalam dugaan kebocoran materi soal Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) tingkat SMP. Keterlibatan guru SMPN 10 Yogyakarta yang sebelumnya sempat dituding itu tak terbukti terlibat dalam kasus kebocoran tersebut.
Kepala Disdikpora DIY, Suhirman mengatakan kebocoran itu justru berasal dari oknum guru dari SMP lain di DIY. "Tidak terbukti bahwa guru SMP Negeri 10 Yogyakarta membocorkan soal. Hal ini juga diperkuat dengan bukti rata-rata hasil ASPD literasi numerik di SMP Negeri 10 Yogyakarta. Dan siswa SMP Negeri 10 Yogyakarta yang sempat diviralkan sebagai pelaku tidak terbukti terlibat. Justru kebocoran soal berasal dari seorang guru di salah satu SMP di DIY,” ungkapnya, Jumat (9/5/2025).
Namun, identitas pelaku itu masih dirahasiakan, sebab masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motifnya menyebarkan soal ASPD literasi numerik tersebut. Sebagai informasi, ASPD diberlakukan di DIY mulai 2021, sejak ujian nasional (UN) dihapus. Nilai dari asesmen ini menjadi salah satu komponen penting dalam seleksi masuk SMA/SMK di wilayah DIY, sehingga tak heran jika kebocoran itu membuat heboh masyarakat utamanya di kalangan pelajar.
Suhirman menjelaskan dari hasil investigasi yang telah dilakukan, tidak semua paket soal ASPD bocor. Kebocoran itu terjadi pada dua soal literasi numerik yang ditemukan identik sama dengan soal yang diujikan dalam ASPD. Kendati demikian, Suhirman menegaskan Disdikpora tidak akan mengulang ASPD tersebut. "Kami telah menetapkan kebijakan tidak mengadakan ujian ulang ASPD Literasi Numerik, karena dampak kebocoran sangat terbatas," kata dia.
Suhirman mengatakan dua soal identik yang bocor itu akan ditetapkan sebagai soal bonus bagi seluruh peserta ASPD DIY. Jadi salah ataupun benar jawabannya, tetap mendapatkan poin.
"Dua soal numerasi yang bocor kami anggap sebagai soal bonus bagi seluruh peserta ASPD DIY. Ini kami lakukan untuk menghargai siswa-siswa yang sudah belajar dengan sungguh-sungguh,” ucapnya.