Respon Kepala SMK 4 Yogyakarta
Sementara itu, Kepala SMKN 4 Yogyakarta, Nurlatifah Hidayati, memberi klarifikasi terkait sekolahnya yang diberitakan mengeluhkan program MBG itu. Dia menegaskan, SMKN 4 Yogyakarta tetap ingin melanjutkan program MBG yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto tersebut.
Ia juga membenarkan, sebelumnya ada keluhan terkait pelaksanaan MBG di SMKN 4 Yogyakarta. Namun, itu bersifat internal. Nur menekankan bahwa keluhan internal itu bagian dari dinamika di sekolah.
Misalnya, ada siswa yang menemukan ulat dalam hidangan sayurnya, ada paket makanan yang lauknya terlewat, serta rasa hidangan yang berubah akibat melebihi waktu layak konsumsi. Selain itu juga membahas terkait proses distribusi MBG ke siswa yang memakan waktu sekitar tiga jam. Padahal, semua komponen sekolah telah memiliki tugas dan tanggung jawab.
"Jadi, ini kan wajar, ya, (ditanya) ada masalah, ya pasti ada, lah. Tapi, kan, tetap kita cari solusi. Dan itu saya sampaikan, akan saya sampaikan ke kepala dinas juga. Saya ajak bicara. Ke MBG juga saya mau ajak bicara. Ke katering juga saya mau ajak bicara," ucapnya.
"Kami itu tidak keberatan, cuma memang ada kendala pengelolaannya. Walaupun melibatkan siswa juga bisa. Nah, ini baru kami cari solusi," kata dia.
Nur memastikan sekolahnya akan tetap melaksanakan program tersebut. Untuk mengatasi persoalan dinamika yang mereka alami, ia mengaku tengah menata jadwal piket. Pihaknya berencana akan memberdayakan tenaga di SMKN 4 Yogyakarta sebanyak 20 orang untuk lima hari kerja.
Tenaga ini akan diberdayakan untuk mengemban tugas distribusi MBG di sekolahnya. "Kami akan piketkan, satu hari butuh empat. Ini pola yang akan saya terapkan pada minggu depan. Saya akan cari, melibatkan SDM yang ada di sekolahan, baru ditimbang-timbang ini untuk mencari solusi," ungkapnya.