REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rencana penataan terhadap Stasiun Lempuyangan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapat penolakan dari warga pasalnya akan membuat permukiman di sisi selatan stasiun itu tergusur.
Permukiman yang terancam tergusur untuk proyek penataan itu masuk di RW 1 Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Setidaknya ada 13 rumah di area tersebut.
Penolakan warga itu salah satunya atas dasar lahan berstatus tanah Keraton Yogyakarta dan telah ditempati bertahun-tahun. Sementara, KAI Daop 6 Yogyakarta juga berdalih mendapatkan izin penggunaan dan pengelolaan. Terkait hal ini, Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih angkat bicara.
Dia membenarkan kawasan Stasiun Lempuyangan merupakan SG. Namun PT KAI Daop 6 Yogyakarta telah diberikan kepercayaan dan izin penggunaan dan pengelolaannya.
"Kami juga sudah memiliki SKPT (Surat Keterangan Pendaftaran Tanah)," kata Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, Kamis (10/4/2025).
Dia menyampaikan penataan itu sebagai bentuk upaya pengamanan dan penjagaan aset rumah perusahaan milik PT KAI. Kepemilikan SKT yang dimiliki warga, kata Feni, tak dapat dijadikan sebagai bukti kepemilikan aset tanah dan bangunan.
Sebanyak 13 rumah dinas yang berada di kawasan emplasemen Stasiun Lempuyangan itu tercatat sebagai aset bangunan PT KAI yang dapat digunakan untuk penunjang operasional kereta api.
"Intinya saat ini Daop 6 Yogyakarta fokus pada penertiban dan penjagaan aset rumah dinas yang masih tercatat sebagai aktiva tetap perusahaan dari pihak-pihak yang menempati tanpa izin karena sudah kewajiban dan komitmen KAI. KAI juga punya kewajiban memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan kereta api sesuai amanat Undang-undang Perkeretaapian," ujarnya.
Dia menyebut upaya sosialosasi dan dialog akan dilakukan untuk merealisasikan rencana itu. Namun saat ditanya terkait kemungkinan kompensasi yang akan diberikan pada warga yang terdampak, dia masih enggan bicara.
"Nanti akan kami infokan karena sosialisasi, dialog dan koordinasi masih terus berlangsung dan sangat dinamis," ucapnya.