Kamis 10 Oct 2024 09:02 WIB

Konferensi Internasional Redea Institute Soroti Kepemimpinan Etis pada Era Digital

Kaufman berbicara bagaimana guru bisa membina kreativitas dan aktualisasi diri siswa.

Red: Fernan Rahadi
Redea Institute menggelar konferensi tahunan internasional ke-14 bertema Pemimpin Etis, Masa Depan Inovatif: Menjembatani Komunitas untuk Masa Depan.
Foto: dokpri
Redea Institute menggelar konferensi tahunan internasional ke-14 bertema Pemimpin Etis, Masa Depan Inovatif: Menjembatani Komunitas untuk Masa Depan.

REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah resmi mengumumkan nama baru dari Highscope Indonesia Institute menjadi Redea Institute dengan membawa visi pendidikan yang lebih luas menjaga komitmen terhadap kualitas pendidikan yang telah dikenal hamper dua dekade, Redea mengadakan kembali konferensi tahunan Internasional yang ke-14 di bidang pendidikan. Dalam upaya menjawab tantangan global yang semakin kompleks, tema yang dipilih tahun ini adalah "Pemimpin Etis, Masa Depan Inovatif: Menjembatani Komunitas untuk Masa Depan.”

Acara ini terdiri dari rangkaian seminar dan lokakarya untuk guru, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan lainnya. Konferensi ini berfungsi sebagai wadah bagi para pendidik di Indonesia dan seluruh dunia, dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan Sekolah Menengah Atas untuk bertukar ide dan terlibat dalam pembelajaran berkelanjutan. Dengan tema tahun ini, Redea Institute bertujuan untuk menyoroti salah satu hasil pembelajaran kunci, yaitu kepemimpinan etis.

Konsep ini tidak hanya sebatas mengikuti aturan, namun mengarah kepada bagaimana seorang pemimpin dapat mengintegrasikan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, saling menghormati, dan keunggulan dalam setiap keputusan yang diambil. Dalam era disrupsi teknologi, pemimpin etis dituntut untuk mampu menavigasi masalah kompleks dengan mendengarkan suara komunitas dan mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat.

Pada konferensi ini Redea Institute menghadirkan pakar pendidikan yang diakui secara global untuk berbagi wawasan dan pengalaman mereka, membuka dialog, dan menjawab pertanyaan dari para guru Redea yang antusias.

Hari pertama dibuka dengan keynote dari Scott Barry Kaufman, penulis buku Transcend: The New Science of Self Actualization, Wired to Create, seorang peneliti terkemuka di bidang kecerdasan dan kreativitas dan diakui di antara 1 persen ilmuwan teratas yang dikutip secara global. Di sesi yang dibawakan secara daring, Kaufman berbicara mengenai bagaimana guru bisa membina kreativitas, makna, dan aktualisasi diri para siswa di sekolah.

Selain itu, hari pertama juga dipenuhi dengan sesi oleh Julie Wigton, spesialis Kurikulum Internasional) dan Ken Shelton, pakar Pendidikan Teknologi, Apple Distinguished Educator yang membawakan sesi secara daring yg berjudul “Understanding, Examining, and Analyzing: The Transformative Power of Artificial Intelligence in Education.”

Selain itu pembicara lainnya juga termasuk Mike Anderson, seorang pendidik dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di Amerika Serikat, dan Aaron Eisberg, Koordinator Pembelajaran Center of Excellence at New Tech High School, Napa, California. Hari kedua ditambah dengan kehadiran Sean Layne, pelatih seni dan pendiri dari Focus 5 Inc. Para ahli ini berbagi wawasan dan pengalaman mereka dalam mengembangkan pemimpin masa depan yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada nilai-nilai etis.

“Tema konferensi tahun ini adalah seruan untuk bertindak. Hal ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan etis melampaui jabatan dan posisi; ini adalah cara hidup—komitmen terhadap integritas, pemberdayaan, dan mendorong perubahan positif. Pemimpin yang beretika adalah mereka yang menginspirasi orang lain, menantang status quo, dan mencari solusi inovatif terhadap permasalahan paling kompleks di dunia,” ujar pendiri dan CEO Redea Institute, Antarina SF Amir dalam pidato pembukaan konferensi.

Ia pun mendorong seluruh peserta untuk melakukan refleksi selama konferensi berlangsung, dan merenungkan bagaimana sebagai pendidik, dapat membekali

siswa dengan alat yang mereka perlukan untuk menjadi warga global yang bertanggung jawab dan pemecah masalah yang visioner.

Konferensi Internasional ini juga menampilkan Learning Heroes, sesi berbagi oleh para guru sekolahsekolah jaringan Redea Institute. Guru-guru terpilih dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA menjadi pembicara sesi masing-masing, berbagi pengalaman dalam strategi mengajar dan wawasan mereka kepada sesama pendidik. Sebagai lembaga pendidikan yang terus beradaptasi dengan dunia yang terus berkembang, Redea Institute secara konsisten meningkatkan kompetensi para guru sehingga mereka dapat menyediakan pengalaman belajar yang bermakna dan terkini untuk semua pembelajar

yang akan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan. Mempersiapkan pendidik menghadapi berbagai tantangan baru dan terus menginspirasi generasi siswa ini dan generasi berikutnya untuk menjadi ethical leaders dan lifelong innovators.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement