Rabu 21 Aug 2024 08:34 WIB
Lentera

Riuh Rendah Bulan Agustus

Kemampuan memilih dan memilah informasi menjadi keharusan yang wajib dimiliki.

Red: Fernan Rahadi
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)

REJOGJA.CO.ID, Kemeriahan Agustus sebagai bulan kemerdekaan Republik Indonesia masih sangat terasa sampai di pekan ketiga ini. Potongan gambar atau video dari rekaman berbagai lomba dibagikan melalui media sosial dan portal berita. Dari perlombaan yang sudah umum dikenal, seperti balap karung sampai dengan lomba baru yang unik, kreatif, dan seru.

Di akhir bulan Agustus ini, selain dipenuhi dengan masih meriahnya bermacam-macam lomba dan kegiatan dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, juga ditambah dengan memanasnya suhu perpolitikan di dalam negeri. Dua tahapan penting dalam rangkaian pemilihan kepala daerah tahun 2024 terjadwal dimulai di pekan ini. Pertama pengumuman pendaftaran dan kedua pendaftaran calon pasangan kepala daerah.

Pengenalan calon pasangan kepala daerah sudah terasa sejak beberapa waktu lalu yang secara visual terlihat dengan maraknya baliho yang terpasang di berbagai tempat. Kasak-kusuk individu dan partai politik dalam berusaha mengusung calon pasangan kepala daerah yang sudah dilakukan sejak lama tersebut mulai memasuki babak akhir di akhir bulan Agustus ini. Pengumuman, pengenalan, dan penetapan calon pasangan kepala daerah mulai menjadi berita hangat di bulan ini.

Hadirnya putusan sidang Mahkamah Konstitusi nomor 60/PUU-XXII/2024 di hari Selasa, 20 Agustus 2024 semakin menambah riuh dan panasnya bulan kemerdekaan ini. Putusan yang mengubah persyaratan pengusungan pasangan calon kepala daerah dan wakil daerah membuat geger dunia perpolitikan dalam negeri.

Berubahnya peta pasangan calon kepala daerah seiring dengan dimungkinkan adanya manuver dari para politikus untuk dapat mempertahankan kepentingan yang telah disusun dan direncanakan, diprediksi akan terjadi. Belum lagi berita heboh dari pasangan atlet dan artis yang juga melibatkan anak dari seorang politisi, membanjiri media sosial semakin menambah atau mengganggu kutub pemberitaan yang sudah ada.

Akhir bulan Agustus ini sungguh menjadi hari-hari yang riuh rendah dengan berbagai kabar berita. Hal tersebut tidak dimungkiri terjadi karena penyebaran informasi saat ini dapat dilakukan secara real time. Sebuah keadaan yang membutuhkan banyak adaptasi dan kesiapan bagi banyak pihak terutama penerima kabar. Kemampuan memilih dan memilah informasi yang dengan cepat datang silih-berganti menjadi sebuah keharusan yang wajib dimiliki. Kemampuan dalam menyusun rencana, menetapkan target, menentukan prioritas, dan mempersiapkan kontingensi harus terus ditumbuhkan dan diasah.

Hal senada selalu saya tekankan kepada para mahasiswa, khususnya di Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta. Di dua pekan awal bulan Agustus ini, sebanyak empat mahasiswa Program Doktoral Informatika Universitas Amikom Yogyakarta melaksanakan Seminar Proposal Disertasi (Ujian Komprehensif). Berbagai topik penelitian disajikan oleh para mahasiswa S3 sesuai dengan bidang minat, yakni Data Science dan Digital Transformation Engineering.

Sebagai mahasiswa Strata 3 maka kemampuan untuk memilah dan memilih sebagian kecil dari luas dan besarnya bidang ilmu yang dipilih menjadi dasar penting dalam penyusunan rencana penelitian. Para mahasiswa S3 angkatan pertama ini telah mempresentasikan dan mempertahankan rencana penelitian disertasi mereka di hadapan tim penguji. Adanya perbedaan sudut dalam memandang suatu permasalahan dari dosen penguji dipastikan memunculkan adanya saran dan masukan yang memperkaya rencana penelitian disertasi yang telah disusun.

Bahwa kemajuan teknologi telah membawa banyak perubahan dan menuntut adaptasi dari para penggunanya adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Terus berusaha untuk menambah dan mengasah diri dalam beradaptasi menjadi mutlak harus dilakukan. Seperti kemampuan diri untuk melakukan segmentasi, klasifikasi, klasterisasi, filtrasi, absorpsi, dan lain sebagainya terhadap derasnya arus informasi harus terus dijaga dan ditingkatkan.

Sebuah peringatan dalam surat Al Hujurat ayat 6, semoga dapat kita pegang selalu, “Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu.” Wallahu a’lam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement