REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) kembali meraih prestasi membanggakan dengan menjadi Kampus Islam nomor 1 di Indonesia versi Times Higher Education World University Rankings 2024 (THE WUR). Capaian ini berhasil menempatkan UII di antara jajaran universitas terbaik di Indonesia yang mendapatkan peringkat internasional.
Hanya terdapat 24 perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil masuk ke dalam pemeringkatan THE WUR. UII menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam yang termasuk di dalamnya dengan peringkat 1501+ dunia.
THE WUR merupakan salah satu pemeringkatan universitas dunia yang bereputasi. Hal yang menjadi penilaian dalam pemeringkatan ini terbagi menjadi 18 indikator. Indikator tersebut yaitu: Pengajaran (teaching environment); Kualitas Penelitian; Lingkungan Penelitian (kuantitas, dana hibah, dan reputasi); internal outlook; dan Industri (transfer pengetahuan dan hak paten).
Salah satu kriteria penting untuk dapat terdaftar dalam pemeringkatan THE WUR adalah memiliki minimal 1.000 publikasi internasional bereputasi dalam lima tahun terakir. Capaian ini menunjukkan bahwa UII terus aktif dalam penelitian dan karya ilmiah yang diakui secara global.
Rektor UII, Prof Fathul Wahid mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas capaian UII dalam pemeringkatan THE WUR ini.
"Pencapaian ini menjadi kebanggaan bagi lebih dari 27 ribu mahasiswa kami, dan alumni UII yang kini telah mencapai lebih dari 124 ribu yang telah tersebar di Indonesia dan bahkan dunia," tutur Prof Fathul Wahid, Rabu (12/6/2024).
Selain itu, dalam pemeringkatan QS World University Rankings (QS WUR) 2025, UII juga berhasil meraih peringkat #1 Kampus Islam di Indonesia. UII menempati rangking 88 Asean, dan 1201-1400 dunia. UII pun menjadi satu dari hanya 27 universitas di Indonesia yang terdaftar dalam pemeringkatan QS WUR 2025.
"Dengan pencapaian UII sebagai Kampus Islam nomor 1 di Indonesia menurut THE WUR 2024 dan QS WUR 2025, kami berharap UII menjadi pilihan yang tepat bagi para pengejar mimpi untuk memperoleh pendidikan berkualitas yang diakui nasional dan global," papar Prof Fathul Wahid.