Oleh : Dewi Suryanti (Tenaga Kependidikan UNISA Yogyakarta)
REJOGJA.CO.ID, Istilah malam Lailatul Qadar sering terdengar di kalangan Umat Islam pada bulan Ramadhan. Alquran dan Hadist Rasullulah SAW menyebutkan bahwa Lailatul Qadar adalah satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Istilah malam Lailatul Qadar disebutkan dalam Alquran surat Al-Qadr ayat 1-5 :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Artinya, "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Quran) pada malam lailatul qadar. Tahukah kamu, apakah malam qadar itu? Malam qadar adalah lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu, turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, (membawa segala urusan), (seluruh malam itu) sejahtera sampai terbit fajar." ( QS Al-Qadr :97, ayat 1-5).
Sampai sekarang Lailatul Qadar masih menjadi misteri yang belum terpecahkan mengingat banyak pendapat yang berbeda terkait turunnya Lailatul Qadar. Ada sebagian yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar turun sejak awal ramadhan, ada juga yang menyatakan Lailatul Qadar ada di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan bahkan ada yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar diturunkan pada hari-hari ganjil di 10 akhir bulan ramadhan.
Sebuah hadis dari Aisyah yang mengatakan: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatulqadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).
Fenomena maraknya berburu malam Lailatul Qadar akan terasa pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Umat Muslim meningkatkan ibadah untuk berburu malam Lailatul Qadar. Sebagian besar meyakini malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia. Malam tersebut dimuliakan karena Alquran turun padanya sebagaimana nabi Muhammad SAW mendapatkan kemuliaan dengan datangnya wahyu.
Lailatul Qadar juga disebut malam yang sangat istimewa. Pada malam tersebut Allah akan mengabulkan segala permintaan hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosanya.
Nabi SAW bersabda: "Dan barang siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR Bukhari).
Disebutnya Lailatul Qadar sebagai malam yang mulia dan istimewa menyebabkan adanya spekulasi waktu kapan datangnya malam tersebut. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), spekulasi berarti pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan. Adanya spekulasi waktu kapan datangnya malam Lailatul Qadar dapat mengurangi keikhlasan ibadah yang dilakukan. Semua ibadah dapat dilakukan kapan pun dengan niat mendapat pahala Allah SWT.
Bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah akan memasuki fase 10 hari terakhir. Sebagai umat Muslim jangan sampai kehilangan malam penuh berkah yang hanya terjadi satu malam pada setiap tahunnya.
Saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengevaluasi serangkaian amalan selama hari-hari Ramadhan yang telah berlalu. Mari kita menjemput Lailatul Qadar dengan meningkatkan kualitas ibadah. Tidak perlu spekulasi kapan Lailatul Qadar itu terjadi.
Fokus beribadah pada 10 hari akhir Ramadhan. Kita berikhtiar meningkatkan amalan ibadah wajib maupun sunnah agar dapat meraih malam Lailatul Qadar yang penuh dengan keberkahan dan kesejahteraan hingga matahari terbit atau waktu fajar.