Kamis 01 Feb 2024 11:00 WIB

Cerita Bisikan Jokowi ke Sultan Hamengkubuwono X Terkait Pembangunan UNU Yogyakarta  

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan pemerintah UEA.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) foto bersama Minister of Energy and Infrastructure Arab Saudi Suhail Mohamed Al Mazrouei (kanan), Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (kedua kiri) dan Ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf (kiri) saat meresmikan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta di Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). Pada kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian puncak Harlah ke-101 NU itu, Presiden Jokowi mengatakan pembangunan kampus terpadu UNU Yogyakarta tersebut merupakan sebuah lompatan kemajuan 50 tahun ke depan bagi NU.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) foto bersama Minister of Energy and Infrastructure Arab Saudi Suhail Mohamed Al Mazrouei (kanan), Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (kedua kiri) dan Ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf (kiri) saat meresmikan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta di Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). Pada kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian puncak Harlah ke-101 NU itu, Presiden Jokowi mengatakan pembangunan kampus terpadu UNU Yogyakarta tersebut merupakan sebuah lompatan kemajuan 50 tahun ke depan bagi NU.

REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), tepat di Resepsi Harlah ke-101 NU, Rabu (31/1/2024). Di hadapan undangan yang hadir, Presiden Jokowi menyampaikan cerita di balik pembangunan UNU.

"Bulan Januari 2020, saya menerima Surat dari PBNU, permohonan untuk membangun kampus UNU Jogja. Rasanya, organisasi lain juga punya kampus bagus-bagus," kata Jokowi, Rabu. 

Kepada dirinya PBNU menyampaikan bahwa NU belum memiliki universitas bagus. Dirinya kemudian menyampaikan persetujuannya dan setuju membantu asalkan UNU Yogyakarta bukan dirancang untuk biasa-biasa saja. 

"UNU Jogja harus disiapkan menjadi luar biasa, menjadi  lokomotif lompatan kemajuan bagi lembaga pendidikan tinggi NU secara nasional," ucapnya.

Jokowi kemudian menyampaikan terkait rencana pembangunan UNU Yogyakarta kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Agustus 2020. Jokowi kemudian menanyakan terkait ketersediaan lahan di sepanjang Jalan Ringroad untuk pembangunan UNU Yogyakarta 

"Agustus 2020 kita mulai melangkah. Saat peresmian Airport Yogyakarta, saya matur ke Ngarso Dalem, apakah memungkinkan UNU Yogyakarta diparingi lahan di jalur Ringroad Jogja. Saya bisik-bisik dan Ngarso Dalem ada pak, tapi kecil sekitar 1 hektare," ungkapnya.

Setelah mendapat lampu hijau dari sultan, Jokowi kemudian menugaskan Kementerian PUPR untuk menyiapkan anggaran pembangunan UNU Yogyakarta. Karena keterbatasan lahan tersebut UNU Yogyakarta kemudian dibangun bertingkat 9 lantai. 

"Dan jumlah tingkatnya, saya diskusi dengan ketua PBNU. Kita tentukan harus sembilan lantai. Karena NU itu 9 bintang, NU itu Walisongo," tuturnya. 

Selanjutnya Presiden Jokowi juga akan menggandeng pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk pembangunan College for Future Studies. Ia pun menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan pemerintah UEA.

"Pembangunan ini sangat penting bagi NU dan masyarakat Indonesia untuk menyiapkan SDM masa yang menguasai pengetahuan dan keterampilan masa depan untuk memecahkan masalah agar  Indonesia berada di barisan negara-negara maju," ujarnya. 

Rektor UNU WIdya Priyahita Pudjibudojo menilai Presiden Jokowi dan Sri Sultan Hamengkubuwono X merupakan sosok yang cukup berjasa dalam pembangunan Kampus Terpadu UNU Yogyakarta. Ia menyampaikan terima kasih atas kontribusi yang dilakukan keduanya untuk kemajuan pendidikan Indonesia khususnya bagi NU. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement