Ahad 26 Nov 2023 18:29 WIB

Tingkatkan Mutu Holtikultura, Kementan Resmikan Sarana Penyemaian di Sleman

Teknologi tepat guna memungkinkan produksi semaian benih dilakukan lebih cepat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
 Peresmikan nursery (penyemaian) untuk komoditas bawang merag dan cabai dan bangsal pasca panen di Tirtomartani, Sleman.
Foto: Dokumen
Peresmikan nursery (penyemaian) untuk komoditas bawang merag dan cabai dan bangsal pasca panen di Tirtomartani, Sleman.

REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Kementerian Pertanian meresmikan nursery (penyemaian) untuk komoditas bawang merah dan cabai dengan teknologi soil block dan bangsal pasca panen di Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DIY. Peresmian ini sebagai upaya menyukseskan program strategi nasional yaitu mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri.

Peresmian nursery dilakukan oleh Plh Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Andi Muhammad Idil Fitri, didampingi Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo ditandai dengan pengguntingan pita.

Andi Muhammad Idil Fitri dalam sambutannya menyampaikan peresmian nursery dan bangsal pasca panen dilakukan secara serentak di tujuh wilayah dan dipusatkan di Kapanewon Kalasan. Ia menjelaskan pengembangan nursery sayuran ini merupakan salah satu gebrakan baru yang ditempuh Direktorat Jenderal Hortikultura dalam mengantisipasi dan mengendalikan inflasi terutama yang dipicu oleh fluktuasi harga cabai dan bawang merah.

Upaya tersebut dilakukan melalui fasilitasi bangunan green house lengkap dengan sarana pendukungnya dan menggunakan teknologi soilblock.

"Teknologi ini sebenarnya sudah cukup lama diperkenalkan dan dikembangkan, namun baru pada akhir - akhir ini disosialisasikan secara massif. Teknologi tepat guna ini memungkinkan produksi semaian benih dilakukan secara lebih cepat, efektif, dan efisien," kata Andi.

Ia berharap nursery ini mampu mendukung penyediaan benih untuk memperkuat stok cabai serta memacu peningkatan produksi bawang merah di wilayah Sleman. Adapun bantuan Kementan yang diberikan yaitu kepada Kelompok Tani ’Tani Rukun’ Tirtomartani Kalasan.

Bantuannya berupa pembangunan nursery untuk komoditas bawang merah dan cabai senilai Rp 350 juta, dan Gapoktan Tirto Sembodo, Tirtomartani, Kalasan, mendapatkan bantuan hibah senilai Rp 412.150.000 berupa sarana pengolahan, sarana pasca panen, bangsal pasca panen dan pengolahan komoditas bawang merah.

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, berterima kasih atas pendampingan dari Kementan dalam kegiatan nursery aneka sayuran dengan teknologi soilblock ini.

"Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan hortikultura dan meningkatkan kesejahteraan petani di Sleman," ujarnya.

Kustini mengatakan bahwa Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan telah melakukan berbagai upaya untuk kemajuan pembangunan pertanian. Salah satunya melalui pengembangan komoditas hortikultura dan perkebunan.

Ia menuturkan upaya peningkatan kualitas/daya saing produk hortikultura dan pengurangan (losses) pada hasil panen hortikultura dilakukan melalui pendampingan petani, dukungan sarana prasarana pascapanen, sarana prasarana pengolahan, dan fasilitasi penerapan jaminan mutu hortikultura.

"Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan adanya peningkatan nilai tambah produk dan pendapatan yang diterima pelaku usaha hortikultura," ungkap dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement