REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, membahas soal isu korupsi di Kuliah Umum UGM bertajuk 'Capaian Hukum dan Politik Dalam Sistem Demokrasi Indonesia', Jumat (6/10/2023). Mahfud menyebut korupsi saat ini lebih meluas dan masif jika dibandingkan dengan masa orde baru.
Ia pun membandingkan dengan korupsi dilakukan pada era pemerintahan Presiden Soeharto. Mahfud mengatakan ketika itu APBN dibuat oleh Soeharto dan dikorupsi setelah sudah ada anggarannya.
"Dulu ini (APBN) ditentukan oleh Pak Harto semuanya, korupsi terjadi pada proyek. Ini jembatan ini kelompok ini, jembatan ini kelompok si B, yang ini kelompok ini, dibagi-bagi gitu sehingga korporatisme itu tumbuh subur," kata Mahfud di Hotel UC UGM, Jumat.
Namun Mahfud menuturkan korupsi saat ini justru terjadi saat anggaran masih disusun. Ia mencontohkan, ketika ada orang yang menginginkan proyek, maka orang tersebut cukup datang dan meminta proyek tersebut kepada anggota DPR.
"Datang ke anggota DPR pesan, 'pak saya mau minta proyek mau bangun kampus sekian, berapa, Rp 5 triliun atau Rp 500 miliar, nanti anggota DPR bisa tapi bayar dulu 7 persen. Uangnya belum ada anggarannya belum ada sudah disuruh bayar. Kalau dulu ada dulu uangnya tersedia baru dikorupsi," ungkapnya.
Ia pun kemudian membandingkan gaya hidup anggota DPR di era Orde Baru dengan saat ini. Dirinya bahkan menyinggung adanya anggota DPR yang menyewa pesawat hanya untuk makan siang di luar kota.
"Dulu zaman Pak Harto coba, saudara lihat anggota DPR kalau yang suka pulang seminggu sekali dari Jakarta ke Jogja, ke Semarang ke Surabaya naik kereta api. Sekarang sudah sering pergi pakai pesawat bisnis. Belum lagi kadang kala carter pesawat hanya untuk makan ke Jogja coba. Saya ingin makan gudeg ke Jogja, carter makan siang ke Jogja sebentar bawa pesawat balik lagi. Anggota DPR sekarang ada yang begitu," kata dia.