Kendati demikian, menurut dia, militansi pendukung Anies dinilai lebih tinggi dibandingkan pendukung bakal capres lainnya. Untuk itu, meskipun pada survei elektabilitas Anies masih di urutan buncit, dengan militansi pendukungnya ada kemungkinan elektabilitas Anies terakselerasi meningkat luar biasa.
"Kalau tingkat kepuasan pada Pak Jokowi itu mengalami penurunan, ruang (meningkatnya elektabilitas Anies) itu akan terbuka, atau yang kedua, tim kampanye suporter relawan organik oleh Anies ini juga berjejaring makin menguat maka ini juga peluang untuk terjadi akselerasi luar biasa," ucapnya.
"Tingkat kepuasan publik pada pemerintahan Pak Jokowi ini menjadi variabel penting menurut saya, variabel yang mungkin dominan yang bisa menentukan nasib capres maupun cawapres," kata dia menambahkan.
Selain itu, Dosen Ilmu Komunikasi UGM itu mengatakan efek ekor jas Jokowi tidak hanya dirasakan kandidat capres, tetapi juga dirasakan partai pengusung bakal capres. Partai Gerindra, misalnya yang elektabilitas naik seiring naiknya kepuasan terhadap Jokowi.
"Tapi saya sendiri pandangan subjektif saya, nanti perlu diuji dengan data, justru ini (dipengaruhi) coat-tail effect Jokowi. Jadi ada kesan di Gerindra pun elektabilitas naik juga ketika Prabowo sudah ada di pemerintahan mendukung Jokowi dan setiap kali Pak Prabowo di beberapa event, disebutkan dikonsultasikan dengan Presiden. pilihan-pilihan kebijakannya ini bagian dari pemerintahan," ucap Nyarwi.