REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang memutar otak untuk mendapatkan suara "Anak-Anak Abah" alias pemilih Anies Baswedan agar beralih kepada pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Strategi itu disiapkan karena Anies dinilai memiliki basis pemilih yang cukup besar di Jakarta.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Khoirudin mengatakan, partainya telah memiliki pengalaman untuk menggalang suara di Pilgub DKI Jakarta. Ia mencontohkan, pada 2007, PKS mengusung calon tanpa berkoalisi dengan partai lain dan dapat meraih suara yang signifikan meski harus kalah. Sementara pada 2017, PKS yang mengusung Anies bisa menang meski secara elektabilitas kalah.
"Tentu total football buat kita semua, para partai semua, kan kita ada belasan partai ya yg mengusung," kata dia di DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Ia mengatakan, dari total 106 jumlah kursi di DPRD Provinsi DKI Jakarta, sebanyak 91 kursi mengusung RK-Suswono. Di DPRD, hanya PDIP yang mengusung pasangan lain, Pramono Anung-Rano Karno.
Menurut Khoirudin, 91 kursi di DPRD Provinsi DKI Jakarta itu merupakan modal yang sangat besar untuk memenangkan Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, setiap anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta memiliki jaringan dan relawan masing-masing.
"Setiap partai punya mesin. Nanti semua kita gerakan. Termasuk para relawan, orang-orang yang memang sudah mengenal Ridwan Kamil, cinta Ridwan Kamil, percaya Ridwan Kamil, untuk membangun Jakarta," kata dia.
PKS, kata dia, juga akan membuka kesempatan untuk relawan lain yang ingin bergabung memenangkan RK-Suswono. Apalagi, RK-Suswono juga memiliki cita-cita untuk membangun DKI Jakarta lebih baik lagi.
"Insya Allah massa Pak Anies pun akan kami berikan pemahaman, perhatian, bahwa apa yang dicita-citakan Pak Anies, membangun Jakarta, maju kotanya, bahagia warganya, slogannya itu, bisa dilanjutkan oleh Pak Ridwan Kamil. Insya Allah akan ditambah lagi, disempurnakan di zaman Ridwan Kamil," ujar Khoirudin.