REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) pada periode triwulan II 2023 tercatat sebesar 5,24 persen year on year (y-o-y), menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan angka pertumbuhan tersebut di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama sebesar 5,17 persen.
"Secara quarter to quarter atau 'q to q', ekonomi Jatim pada periode yang sama tahun lalu juga tumbuh sebesar 2,66 persen. Tercatat tertinggi dari semua provinsi di Pulau Jawa," kata dia mengutip data BPS di Surabaya.
Khofifah memaparkan pada periode triwulan II 2023, Jatim berkontribusi signifikan pada pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 14,45 persen. Sedangkan terhadap perekonomian Pulau Jawa berkontribusi 25,23 persen.
"Alhamdulillah, semua lapangan usaha di Jatim mengalami pertumbuhan positif," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi Jatim disokong meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat yang mendorong tumbuhnya permintaan domestik, volume perdagangan, serta menggeliatnya aktivitas pada sektor jasa.
Khofifah mencontohkan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan paling signifikan adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 13,90 persen.
Faktor lain yang ikut mendorong tumbuhnya perekonomian Jatim adalah momentum libur hari besar keagamaan dan masa libur panjang sekolah dan aktifitas pemerintahan.
Menurut Khofifah, momentum libur panjang terbukti mendongkrak kenaikan aktivitas ekonomi masyarakat, salah satunya dari sektor transportasi di Jatim.
Selain itu, peningkatan kinerja investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik juga menjadi faktor penggerak ekonomi Jatim, termasuk tiga sektor utama penggerak ekonomi lainnya.
Yakni, industri pengolahan yang berkontribusi sebesar 30,17 persen, perdagangan 18,75 persen, serta pertanian 11,82 persen.
"Pertumbuhan positif di triwulan II 2023 ini menjadi modal besar bagi Jatim untuk mengakselerasi roda perekonomian hingga akhir 2023," ujar gubernur.