Penampungan sampah sementara di Cangkringan ini dilakukan sembari menyiapkan proses pengelolaan sampah di TPA Piyungan dengan cara dikeringkan. Selain itu, juga sembari menyiapkan zona transisi 2 di TPA Piyungan yang diperkirakan baru siap pada Oktober 2023 mendatang.
"Makanya kami kerja sama sama KPBU (kerja sama antara pemerintah dan badan usaha) itu untuk mencarikan calon investor untuk recycling, entah itu plastik atau itu untuk karton atau itu untuk kaleng. Sampah yang ada di-press supaya keluar airnya, bisa kering, nanti dipotong-potong, kita bicara biomassa. Jadi itu tahapnya ada yang dimulai awal 2024, ada yang 2025," ucap Sultan.
Sementara itu, Gibran sudah menyatakan siap menerima sampah dari luar Kota Solo. Namun, ia mensyaratkan PLTSa Putri Cempo dapat secara resmi beroperasi terlebih dahulu.
"Wah ini perlu antisipasi (overload sampah), ini PLTSa sudah ada lampu hijau tinggal tunggu SLO aja habis ini, kemarin sudah menghadap ke pusat juga ditunggu saja," kata Gibran, Selasa (25/7/2023).
Putra sulung presiden Jokowi tersebut mengatakan bahwa PLTSa Putri Cempo memang disiapkan untuk menerima sampah dari luar kota Solo. "Ini memang disiapkan tidak hanya (menerima sampah dari) Solo saja, tapi di sekitarnya, tenang saja," katanya.
Pihaknya juga mengatakan siap menerima sampah dari luar Solo. Namun, ia mengatakan hal tersebut perlu PLTSa Putri Cempo izin SLO nya turun agar bisa beroperasi.
"Bisa banget memang harus menerima dari luar Solo, pokok e kami siap menerima dari luar nunggu iki dadi sek," katanya.
Disinggung apakah sampah tersebut termasuk dari DIY dan daerah lain sekitar Solo raya, Gibran mengatakan bahwa itu tergantung volume yang dibutuhkan PLTSa Putri Cempo. "Semampu volume yang dibutuhkan," katanya.