REJOGJA.CO.ID, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih bersama dengan Ketua TP PKK Kabupaten Bantul dianugerahi penghargaan Mandala Karya Kencana oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penghargaan ini diraih atas komitmennya dalam bidang pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana.
Penghargaan ini diberikan Pada puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023, yang diselenggarakan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
“Penghargaan ini yang berhasil diraih adalah gotong royong dari seluruh pihak, baik pemerintah kabupaten, kalurahan, hingga tingkat padukuhan, hal ini karena pelaksana program-program di tingkat masyarakat adalah kader-kader kita,” ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Senin (10/7/23).
Pihaknya berharap bahwa capaian dan prestasi yang sudah diraih dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat Bantul.
Tahun ini, Kabupaten Bantul juga berkesempatan menjadi tuan rumah Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara digelar pada Senin pagi (10/7/2023) di Lapangan Trirenggo, Bantul.
Mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju”, peringatan HARGANAS DIY dimeriahkan dengan kegiatan gelar produk kampung KB dan UPPKA selama dua hari sejak Ahad (9/7/2023). Senam bersama, serta demo masak makanan sehat untuk anak juga masuk dalam rangakaian acara tersebut.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN, Rizal M Damanik mengungkapkan bahwa saat ini isu stunting masih menjadi fokus permasalahan nasional yang diharapkan dapat segera tertangani dengan sinergitas lintas sektor.
"Meski ada penurunan setiap tahunnya, namun target pengurangan prevelensi stunting tahun 2024 mendatang menjadi 14 persen adalah tugas bersama yang harus diselesaikan dengan program-program terencana dan serentak secara nasional," ujar Rizal.
Guna membangun sinergitas yang lebih kuat salah satunya dalam penanganan stunting, BKKBN DIY menginisiasi kerjasama dengan lembaga terkait, seperti Kamar dagang dan Industri, Baznas, serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda DIY.
Dengan begitu, meskipun saat ini angka stunting di DIY di bawah prevalensi nasional, namun ke depan angka stunting di DIY dapat semakin diminimalkan.