REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menyebut dibangunnya SM Tower and Convention tidak hanya sekadar hotel. Namun, juga menjadi lahan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Hal itu disampaikan Haedar usai dilakukannya soft launching SM Tower and Convention sebagai hotel pertama di bawah amal usaha Suara Muhammadiyah, yang berlokasi Kota Yogyakarta. Hotel berkonsep syariah ini baru saja dioperasikan, dengan tinggi delapan lantai.
“Kami Muhammadiyah lewat sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi, bisnis, usaha-usaha ekonomi, dan sekarang SM Tower sebenarnya kan juga menjadi tempat untuk anak-anak bangsa berekspresi dan mengaktualisasikan diri, dan bekerja, sehingga menjadi lahan untuk pengembangan SDM,” kata Haedar di SM Tower and Convention, Kota Yogyakarta, Sabtu (24/6/2023).
Haedar menyebut di kepemimpinan PP Muhammadiyah kali ini, pengembangan akan terus dilakukan. Fokus pengembangan, katanya yakni pada pengembangan bisnis dan ekonomi.
“Doakan Muhammadiyah menjadi korporasi besar yang bisa memberi maslahat bagi hajat hidup Muslim,” ujar Haedar.
Selain itu, Haedar juga menekankan pihaknya bersama pihak lainnya juga berupaya membangun Indonesia yang lebih maju. Terlebih, dalam membangun Indonesia saat ini masih banyak kekurangan, terutama terkait SDM.
“Sebenarnya kalau kita mau koreksi diri nanti di Agustus, 78 tahun (kemerdekaan) Indonesia, kita masih banyak kekurangan. Kekurangan di SDM, kekurangan dalam hal ekonomi yang menyangkut rakyat, kemudian juga sumber daya alam yang belum bisa kita kelola secara lebih berkedaulatan dan sebagainya,” ungkapnya.
Untuk itu, Haedar menuturkan membangun ekosistem yang positif bagi bangsa Indonesia harus terus dilakukan. “Kita resah ada banyak problem dalam kehidupan bangsa, dan itu perlu semua pihak juga introspeksi. Tapi pada saat yang sama, tidak boleh berhenti membangun, kita harus terus membangun, membangun, membangun, tapi membangun yang sistemnya baik,” jelasnya.
Haedar pun mengaku terharu dengan sudah berdirinya SM Tower and Convention ini. Pasalnya, terwujudnya hotel ini menunjukkan perjalanan Muhammadiyah, khususnya Suara Muhammadiyah yang saat ini resmi membentangkan layar untuk mengarungi dunia bisnis di sektor perhotelan dan pariwisata.
"Sudah ada hotel (Muhammadiyah) di Malang, tetapi hotel yang lahir dari sebuah bisnis media atau gerakan media, (SM Tower and Convention) ini lah yang pertama, gerakan media yang bertahan di tengah hempasan zaman," tambah Haedar.