Jumat 23 Jun 2023 06:19 WIB

Di Abad Kedua, RSM Dr Yap Yogyakarta Perluas Jangkauan Klinik Utama Mata

Perluasan klinik utama mata akan difokuskan di Pulau Jawa.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Direktur Utama RSM Dr YAP Yogyakarta, Alida Lienawati, dalam acara Gathering Mitra RSM Dr YAP Yogyakarta di Pendopo Agung Hotel Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Kamis (22/6/2023).
Foto: Silvy Dian Setiawan
Direktur Utama RSM Dr YAP Yogyakarta, Alida Lienawati, dalam acara Gathering Mitra RSM Dr YAP Yogyakarta di Pendopo Agung Hotel Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Kamis (22/6/2023).

REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Rumah Sakit Mata (RSM) Dr YAP Yogyakarta genap berusia satu abad atau 100 tahun pada 2023 ini. Di abad kedua, rumah sakit ini mengaku akan terus memperluas layanan dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat.

Direktur Utama RSM Dr YAP Yogyakarta, Alida Lienawati mengatakan, hal tersebut dilakukan dengan terus memperluas pembangunan klinik utama mata. Terutama di daerah yang menjadi perujuk terbanyak ke RSM Dr YAP Yogyakarta.

"Kita terus berproses untuk membangun klinik utama mata di beberapa daerah yang menjadi perujuk paling banyak. Kita ingin masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit, jadi kita yang mendekat," kata Alida dalam Gathering Mitra RSM Dr YAP Yogyakarta di Pendopo Agung Hotel Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Kamis (22/6/2023).

Alida mengatakan, pasien yang mengakses layanan kesehatan di RSM Dr YAP Yogyakarta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Meski, perujuk terbanyak masih didominasi oleh masyarakat di Pulau Jawa.

Dengan begitu, perluasan klinik utama mata tersebut akan difokuskan di Pulau Jawa. Seperti yang sudah dibangun di kawasan Magelang, Jawa Tengah, yang mana di 2023 ini merupakan tahun kedua klinik di daerah tersebut beroperasi.

"Kita akan (perluas) ke arah timur di Wonosari karena banyak rupanya (perujuk dari daerah tersebut). Kemudian ke barat, mungkin sekitar Purworejo," ujar Alida.

Alida menuturkan, di abad kedua perjalanan RSM Dr YAP Yogyakarta, pihaknya juga terus mengembangkan enam pilar transformasi kesehatan. Mulai dari transformasi layanan primer, layanan rujukan, SDM kesehatan, pembiayaan kesehatan, ketahanan kesehatan, dan transformasi digital kesehatan.

"Kita sudah punya telemedicine, tentu pelayanan rumah sakit akan terus mengarah ke transformasi (digital kesehatan) ini menyesuaikan semua. Bersyukur kita sudah memiliki dokter spesialis konsultan," ungkapnya.

Dalam kegiatan gathering tersebut, juga diluncurkan buku biografi Dr YAP Hong Tjoen dan Dr YAP Kie Tong. Termasuk diluncurkannya buku 100 Tahun Rumah Sakit Mata Dr YAP Yogyakarta, yang berisikan sejarah satu abad rumah sakit tersebut.

"Dengan penuh tanggung jawab, insya Allah kami akan terus berusaha mengembangkan rumah sakit ke arah yang lebih baik, dan menjadi mitra yang lebih baik," kata Alida.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement