REJOGJA.CO.ID, BANYUMAS -- Kelompok Tani Ternak Cablaka, Desa Datar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai 'kebanjiran' pesanan ternak sapi untuk dijadikan sebagai hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah.
"Alhamdulillah dari total stok sapi sekitar 340 ekor, sampai hari ini tinggal 15-20 ekor. Itu pun sapi-sapi yang harganya di atas Rp 28 juta per ekor," kata Sekretaris Kelompok Tani Ternak Cablaka, Januar Ahmad di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, panitia kurban sudah banyak yang datang ke kandang milik anggota Cablaka untuk memilih sapi dan melakukan pembayaran uang muka. Ia mengatakan jenis-jenis sapi yang disediakan terdiri atas sapi Bali Kupang, sapi Madura, dan sapi Rote Ongole (RO).
Rata-rata, kata dia, panitia kurban mencari sapi dengan harga standar yang berkisar Rp 21 juta hingga Rp 22 juta, sedangkan sapi yang harganya di atas Rp 28 juta jarang peminatnya.
Disinggung mengenai ketersediaan sapi di kandang miliknya, dia mengaku dari stok sebanyak 86 ekor, saat sekarang masih tersisa empat ekor. "Stok sapi di desa tetangga pun demikian, banyak yang sudah dipesan," kata dia yang juga Sekretaris Desa Datar.
Lebih lanjut, diakuinya, permintaan terhadap ternak sapi untuk hewan kurban saat ini kembali seperti masa sebelum pandemi Covid-19.
Ia menduga hal itu disebabkan perekonomian masyarakat mulai membaik, sehingga memilih sapi sebagai hewan kurban. "Permintaannya normal seperti sebelum pandemi," ujar pria yang akrab disapa Juned itu.
Pihaknya pun memastikan sapi-sapi yang disediakan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disease (LSD). Menurut dia, hal itu disebabkan kondisi kesehatan sapi dan kebersihan kandang selalu dijaga.
"Selain itu, Tim Kesehatan Hewan dari Dinas Peternakan Banyumas secara rutin melakukan pemantauan, termasuk memberikan vaksin PMK dan LSD," jelasnya.