REJOGJA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Hujan abu akibat awan panas guguran Gunung Merapi, Sabtu, meluas hingga wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi menyampaikan hujan abu tipis dari Gunung Merapi telah mengguyur sebagian wilayah di Temanggung.
Seperti diketahui telah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak. Toifur menyebutkan sejumlah wilayah yang terdampak hujan abu Merapi, antara lain Kecamatan Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Temanggung, Bulu, dan Parakan.
"Meskipun hujan abu relatif tipis, kami membagikan masker kepada masyarakat, terutama para pengendara untuk melindungi pernapasan, antara lain dilakukan di Pertigaan Kranggan dan Perempatan Kowangan," katanya.
Sementara itu berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi.
Serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi. BBPTKG juga menyebut apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi segera ditinjau kembali. Kini, status Gunung Merapi masih dalam level III atau 'siaga' sejak November 2020.