REJOGJA.CO.ID, Oleh Erik Hadi Saputra (Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan & Urusan Internasional, Universitas AMIKOM Yogyakarta)
Pembaca yang kreatif, sejak Senin (24/1) saya mendampingi Kepala SMAN 2 Yogyakarta, Bu Wirastuti, beserta tiga Wakil Kepala Sekolah yakni Bu Siti Kawiyah, Pak Winarso, dan Pak Ustadi Antara melaksanakan penguatan kerja sama dengan SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Sumatera Utara. Lokasi jauh yang harus ditempuh dengan transit perjalanan yang berganti hari, tidak menghalangi keinginan belajar dari mana pun dan siapapun.
Selalu saja ada inspirasi yang bisa didapatkan. Siapa yang bakal menyangka bahwa ketika mendarat di Bandara Dr Ferdinand Lumban Tobing di Pinangsori, Tapanuli Tengah, saat rombongan mengawali agenda bersilaturahmi dengan Civitas SMAN 1 Pinangsori, ternyata sang kepala sekolah yakni Pak Muhammad Ali satu almamater dan berada di fakultas yang sama ketika kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta bersama Bu Siti Kawiyah dan Pak Winarso. Bahkan Pak Win, begitu dia akrab disapa, merupakan teman satu angkatan pak Muhammad Ali pada tahun 1988.
Canda tawa dan sesekali ekspresi berpikir terpancar dari wajah para pimpinan sekolah itu untuk mengingat cerita dan kenangan di masa lalu. Pembicaraan semakin seru ketika mulai menyebut nama para sahabat satu angkatan dan mengomentari perubahan yang terjadi di masa kini. Siapa yang menduga jika rombongan bakal bertemu dengan teman sendiri?
Bahkan ketika hadir di Matauli pada keesokan harinya, Pak Ustadi bertemu guru yang berasal dari desa yang sama dengannya. Tidak terduga lagi ternyata guru tersebut juga satu desa dengan mertuanya, hehe. Akhirnya kata-kata yang sering muncul adalah "loh, ternyata, nah, hooh, waah..". Anda pun boleh tersenyum dan menarik imajinasi anda dalam kisah ini.
Pembaca yang kreatif, cobalah Anda lihat dan renungkan sejenak. Ternyata aktivitas Anda banyak yang bergerak dari wilayah circle Anda. kalau ditarik hubungan, ternyata orang yang kita temui banyak sekali terkoneksi dari kedekatan hubungan masa lalu, keluarga, tetangga, almamater, sahabat bahkan dari relasi kita sendiri.
Apalagi jika Anda bertemu dalam kegiatan yang dilakukan bersama. Semua jadi lebih kuat dan kompak. Makanya pada masa kini, kita sering mendengar dan melihat orang pribadi, kelompok, dan institusi berkolaborasi saling menguatkan. Mengapa? Ya dikarenakan bersama akan lebih bersemangat. Bersama urusan akan terasa lebih mudah.
Maka ketika Anda berada di tempat kerja, lihatlah tim kerja yang kompak. Semua pekerjaan pasti akan sangat mudah untuk dikerjakan. Target pun terlihat jelas dan tahu cara mencapainya. Sikap dan dukungan positif anda memperkuat orang lain dalam menyelesaikan kegiatan dan permasalahan mereka.
Ketenangan mendengarkan dan memikirkan dapat memberikan pengetahuan dalam persoalan yang dihadapi. Bertukar pengalaman membuat kita mendapatkan banyak cara kebaikan dan keberhasilan yang patut dicontoh. Kadang orang lain menemukan solusi dalam menghadapi permasalahan yang sama.
Pembaca yang kreatif, di hadapan angkatan 26 yang berjumlah sekitar 400 siswa kelas XII Matauli, saya menyampaikan bahwa sendiri bisa mempercepat langkah Anda dalam tujuan. Namun ketika Anda ingin terbang lebih jauh, maka kebersamaan dapat membuat langkah anda lebih mantap. Bahkan membuat proses lebih cepat.
Perbanyaklah teman semasa Anda menuntut ilmu karena bisa saja di masa depan, karier Anda, peluang bisnis perusahaan Anda terbentuk dalam circle of excellence bersama orang-orang yang anda temui selama ini. Termasuk di dalamnya orang yang sulit dan terbesit hal yang tidak suka dengan Anda.
Cobalah untuk tetap baik dan tenang melalui semuanya. Suatu saat Anda dapat menjadi pribadi yang tangguh serta bersemangat dalam meraih keinginan dan tetap santun dalam menghadapi persoalan. Seperti yang ditunjukkan oleh salah satu pendiri SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Pak Akbar Tandjung. Jika sendiri terasa sedikit lelah dan kepikiran maka bersama-sama tentu lebih menyenangkan. Sehat dan teruslah terinspirasi.