Selasa 29 Jul 2025 21:26 WIB

Keluarga Arya Daru Tanggapi Hasil Analisis Digital Polisi: Kami Yakin Almarhum tak Seperti Itu

Keluarga membantah Arya Daru meninggal karena bunuh diri.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
 Kakak ipar almarhum, Meta Bagus angkat bicara terkait pernyataan resmi yang dirilis oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025) yang menyimpulkan bahwa kematian diplomat muda tersebut tanpa keterlibatan orang lain.
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Kakak ipar almarhum, Meta Bagus angkat bicara terkait pernyataan resmi yang dirilis oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025) yang menyimpulkan bahwa kematian diplomat muda tersebut tanpa keterlibatan orang lain.

REJOGJA.CO.ID,  

BANTUL -- Keluarga almarhum Arya Daru Pangayunan angkat bicara terkait pernyataan resmi yang dirilis oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025) yang menyimpulkan kematian diplomat muda tersebut tanpa keterlibatan orang lain.

Kakak ipar almarhum, Meta Bagus menyampaikan kesimpulan itu masih bersifat sementara dari pihak kepolisian. Proses penyelidikan masih berjalan, sehingga belum dapat dikomentari secara substantif.

“Kalau tadi kita menyimak nggih, apa yang disampaikan oleh beliau-beliau pihak berwajib, sampai saat ini kan memang penyelidikan masih berlangsung dan ini kan kesimpulan yang disampaikan juga masih dalam proses pendalaman juga,” katanya saat diwawancarai awak media di kediaman almarhum di kawasan Banguntapan, Bantul, Selasa (29/7/2025).

Kendati begitu, keluarga, kata Meta, hingga saat ini masih meyakini Arya Daru bukanlah pribadi seperti yang digambarkan dari hasil analisis digital yang dipaparkan pihak kepolisian. Seperti diketahui, dalam rilis tersebut, polisi mengungkap ada bukti digital forensik, surat elektronik korban sejak 2013 hingga 2021 yang menunjukan ada keinginan kuat ADP untuk mengakhiri hidup.

Kepolisian bahkan membagi temuan ini menjadi dua segmen. Pertama di tahun 2013, dimulai tanggal 20 Juni 2013 sampai 20 Juli 2013, disebutkan ADP menceritakan tentang alasan ada keinginan untuk bunuh diri. Kemudian segmen kedua tahun 2021, dimulai tanggal 20 September sampai 5 Oktober. 

“Kami menyakini bahwa almarhum tidak seperti itu,” ucapnya membantah.

Mengenai temuan digital forensik berupa email pribadi Arya yang dikaitkan dengan dugaan keinginan bunuh diri, Meta menyebut hal itu sebagai ranah privat dan menolak untuk berkomentar lebih jauh.

Ia juga mengatakan sejauh pengamatan keluarga, almarhum tidak pernah menunjukkan tanda-tanda memiliki beban kerja berlebihan atau tekanan yang berat. 

“Sepemahaman dan sepengamatan kami, Daru itu sampai sejauh ini tidak pernah menceritakan beban-beban berat yang ada,” katanya.

“Namanya kita konsultasi mengenai berbagai macam hal terkait dengan materi apapun itu saya rasa itu hal pribadi ya, jadi saya tidak mengomentari hal tersebut,” ucap dia menambahkan.

Meta menyampaikan keluarga masih mempercayai aparat penegak hukum akan bekerja berdasarkan kaidah yang benar, namun ia juga tetap meminta publik dan media untuk turut mengawal jalannya penyelidikan dengan empati dan keseimbangan.

“Kami juga mengajak kepada teman-teman media dan masyarakat luas untuk ikut mengawal jalannya proses ini dengan empati, kemudian proses yang cukup berimbang dan objektif,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan aparat kepolisian menyatakan belum menemukan adanya peristiwa pidana dalam kasus kematian diplomat muda Kemlu tersebut. Namun, polisi enggan menyebut Arya meninggal karena bunuh diri.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputa mengatakan, pihaknya telah menyimpulkan bahwa tidak ditemukan peristiwa pidana dalam kasus kematian pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) itu. Ia mengaku tidak mau menyimpulkan penyebab lain dari kematian korban.

“Kami menyimpulkan kasus ini tidak ditemukan peristiwa pidana. Itu yang bisa kita simpulkan. Kalau kita simpulkan yang lain, salah. Karena di luar kewenangan," kata dia saat konferensi pers di Polda Metro Jaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement