Sabtu 17 May 2025 21:01 WIB

Bukan ke Barak Militer, Wagub Jateng Ingin Anak-anak Terlibat Gangster Masuk Pesantren

Pemprov Jateng akan memfasilitasi anak-anak belajar di pesantren.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin.
Foto: Tangkapan Layar
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin.

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Pemprov Jawa Tengah sepertinya enggan meniru program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang memasukkan anak-anak nakal ke barak militer. Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin menginginkan anak-anak yang terlibat aksi gangster remaja dimasukkan ke pesantren. Karena itu, Pemprov Jateng Jateng siap memfasilitasi hal tersebut.

“Kenakalan remaja ini masih timbul tenggelam, kumat-kumatan. Dan yang sekarang muncul ini, banyak anak di bawah usia yang hanya ikut-ikutan,” ungkap Taj Yasin saat menghadiri acara Halal Bihalal dan Harlah ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang, Sabtu (17/5/2025).

Gus Jasin mengaku prihatin dengan maraknya anak-anak yang ikut terlibat dalam gangster. “Sekarang ini banyak kasus gangster yang pelakunya anak-anak muda, generasi zilenial. Kenapa mereka tidak kita arahkan ke kegiatan yang lebih kreatif dan positif saja?" ucapnya.

Saat ini Pemprov Jateng sudah meluncurkan program Kecamatan Berdaya. Program itu tak hanya menyasar perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, tapi juga mencakup anak-anak zilenial.

Menurut Taj Yasin, program Kecamatan Berdaya bisa berperan membentuk karakter positif anak-anak melalui kegiatan positif berbasis komunitas. Namun jika hal tersebut tak efektif, anak-anak terkait bisa difasilitasi untuk belajar di pesantren atau boarding school.

Taj Yasin mengatakan Pemprov Jateng siap bekerja sama dengan organisasi seperti Muslimat NU, Aisyiyah, termasuk pondok pesantren untuk merealisasikan hal tersebut. "Kita fasilitasi mereka ke pesantren, bukan sekadar untuk disiplin, tapi juga agar mereka paham nilai-nilai keagamaan," ujarnya.

Dia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas-organisasi dalam upaya membina generasi muda dan menjaga ketahanan sosial masyarakat. “Kami rangkul semua elemen, termasuk Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, Aisyiyah, semua kami beri ruang,” ucap Taj Yasin.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement