Ahad 27 Apr 2025 08:58 WIB

Prioritaskan Keamanan Wisatawan, Ratusan Kuda Andong di Malioboro Diperiksa

Ada ratusan kuda penarik andong yang disasar dalam kegiatan cek kesehatan.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Pemeriksaan kesehatan terhadap kuda andong di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
Foto: Wulan Intandari
Pemeriksaan kesehatan terhadap kuda andong di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Andong sudah menjadi salah satu ikon pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya di kawasan Malioboro. Banyak wisatawan yang memburu andong sebagai transportasi untuk menjelajahi kawasan tersebut, bahkan tak sekedar tentang transportasi, tetapi juga banyak yang ingin merasakan sensasi budaya dan tradisi yang kental dengan naik andong.

Melihat peminatnya yang kian banyak, penting untuk memberikan jaminan keselamatan bagi wisatawan. Langkah mengecek kesehatan kuda yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta ini menjadi salah satu upaya untuk memastikan kesejahteraan hewan, sekaligus mendukung pelayanan pariwisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan.

Ada ratusan kuda penarik andong yang disasar dalam kegiatan cek kesehatan itu. "Target kita seluruh kuda andong yang beroperasi di Malioboro bisa diperiksa. Dari data awal, kuda yang ada di Malioboro sekitar 421 kuda, dan hingga hari kedua sudah 105 kuda yang diperiksa dari 40 andong. Semua kuda di cek kesehatannya, jika ada yang sakit langsung diberi pengobatan, termasuk obat cacing dan vitamin," kata Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sri Panggarti, Sabtu (26/4/2025).

Sri menjelaskan  pemeriksaan kesehatan kuda itu sudah berlangsung sejak (23/4), lalu. Kegiatan ini untuk mengetahui apakah kondisi kuda di kawasan Malioboro masih layak atau tidak untuk andong.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, didapati  secara umum kondisi ratusan kuda sehat. Hanya ada beberapa ekor kuda yang mengalami luka ringan di kaki dan infeksi jamur. Temuan itu langsung ditangani tim medis dengan pemberian salep dan obat-obatan yang diperlukan.

"Ada kuda yang secara umum sehat, namun ada luka ringan pada kaki dan beberapa kasus jamur," ucap dia.

"Kalau kudanya sehat, andongnya terawat, insyaallah wisatawan akan semakin tertarik menggunakan andong sebagai modal transportasi wisata di Malioboro,” katanya menambahkan.

Sementara, Medik Veteriner Pertama DPP Kota Yogyakarta Imam Abror menyampaikan metode pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pendengaran paru-paru menggunakan stetoskop, pengecekan luka dan jamur, hingga pemberian vitamin dan obat cacing.

Dia juga menyampaikan bahwa tindakan Pemkot Yogyakarta ini bisa diambil sebagai pendampingan para kusir andong sebagai pelaku wisata. Selain pemeriksaan, lanjutnya,ada pula edukasi tentang perawatan kuda dan kebersihan lingkungan yang diberikan dalam kegiatan tersebut.

"Obat cacing diberikan setiap tiga bulan sekali, dan vitamin juga rutin. Kuda yang sedang hamil terutama mendekati sembilan bulan tidak boleh digunakan untuk menarik andong," ujar Imam.

Respons Kusir Andong

Dijumpai terpisah, salah satu kusir, Triyanto mengaku cukup  terbantu dengan fasilitas pemeriksaan gratis yang rutin diberikan pemerintah. Dia sudah hampir 20 tahun menjadi kusir andong dan sudah melalang buana membawa para pelancong yang ingin menikmati suasana di kawasan sumbu filosofi itu.

"Pas langsung didatangi di Malioboro. Kegiatan ini bagus, jadi kita juga tidak menyita waktu (kalau mau melakukan pemeriksaan secara mandiri). Kedepannya sering-sering ada kegiatan pemeriksaan ini, berkala, disambangi setiap sebulan sekali atau dua bulan sekali bagus," ungkapnya.

"(Waktu kuda diperiksa), ditanyain kondisi kudanya, dikasih vitamin, diperiksa segala macam, tapi yang jelas kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi kuda di Malioboro ini bagus, sebagai bentuk perhatian dari Pemerintah," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement