REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Pemudik yang melintasi Tol Trans Jawa diimbau tidak berbuka puasa atau makan sahur di bahu jalan tol. Imbauan ini disampaikan Dirlantas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Sonny Irawan karena dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan membahayakan nyawa.
"Karena ini masih bulan Ramadhan, masih ada kegiatan sahur dan berbuka puasa, mohon tidak berbuka dan sahur di badan jalan tol. Karena itu membahayakan pengemudi atau kendaraan yang berhenti di badan jalan tol. Lebih baik masuk ke rest area atau SPBU," kata Sonny saat memberikan keterangan kepada media di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang, Jateng, Kamis (27/3/2025) malam.
Dia pun kembali mengingatkan masyarakat, khususnya pengemudi, agar memastikan kebugaran fisik dan kondisi kendaraan mereka masing-masing sebelum menempuh perjalanan mudik. "Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk petugas (selama perjalanan)," ujar Sonny.
Imbauan-imbauan untuk para pemudik itu disampaikan Sonny setelah mengumumkan penerapan rekaya lalu lintas (lalin) satu arah atau one way di Tol Trans Jawa, dimulai dari Brebes hingga Kalikangkung. One way diterapkan mulai Kamis pukul 23:00 WIB.
“Kami dari jajaran Polda Jawa Tengah bersama teman-teman dari BPJT, Jasa Marga, malam ini sengaja mengadakan rilis, bahwa per malam hari ini nanti pukul 23:00 WIB di wilayah Polda Jawa Tengah kami akan melaksanakan one way lokal dari wilayah Brebes sampai Kalikangkung,” ungkap Sonny.
Dia menambahkan, one way lokal diberlakukan mulai dari ruas Tol Pejagan-Pemalang Kilometer (Km) 261 hingga Km 414 GT Kalikangkung. “One way lokal sekarang sedang dilakukan tahap sterilisasi. Jadi nanti dua jalur, A dan B, itu akan digunakan oleh pemudik dari wilayah barat sampai ke wilayah Kalikangkung,” ucap Sonny.
Dia mengungkapkan, terdapat beberapa faktor di balik keputusan pemberlakuan one way lokal mulai dari Brebes hingga Kalikangkung. Pertama, yakni lonjakan kendaraan yang terpantau di GT Cikampek Utama (Cikatama). Sonny mengatakan, selama tiga hingga empat jam berturut-turut terdapat rata-rata 4.000 kendaraan yang melintasi GT tersebut.
Dua faktor lainnya yaitu memperhatikan jalan arteri yang ada di wilayah Pejagan dan kepadatan arus lalin. “Sehingga dengan tiga indikator tersebut, kami bersama teman-teman Jasa Marga bersepakat mencoba menormalisasi kebangkitan arus dari arah barat yang menuju ke timur dengan melakukan one way lokal,” kata Sonny.
Sonny belum dapat menyampaikan hingga kapan one way lokal mulai dari Brebes hingga Kalikangkung akan diberlakukan. “Kita akan lihat situasional di lapangan. Tapi yang jelas kalau sudah normal, kita akan kembalikan. Apakah nanti jam 2 malam sudah normal arusnya, kita normalisasi. Apakah jam 3, kita normalisasi,” ucapnya.
Sementara terkait one way nasional di Tol Trans Jawa, Sonny mengatakan hal itu bakal diputuskan Korlantas Polri. “Untuk one way nasional baru akan dilaksanakan besok pagi (Jumat, 28 Maret 2025) menunggu petunjuk arahan dari Korlantas,” ujar Sonny.