Kamis 20 Mar 2025 21:00 WIB

Demo Tolak UU TNI di Semarang Rusuh: Sejumlah Mahasiswa Terluka dan Ditangkap Polisi

Kapolrestabes Semarang mengaku menangkap empat mahasiswa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam  Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Semarang Raya menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). Dalam aksi tersebut, mereka memprotes pengesahan RUU TNI menjadi undang-undang.
Foto:

Keterangan Polisi

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Mohammad Syahduddi mengungkapkan, jajarannya berusaha melakukan pengamanan dan bertindak persuasif terhadap para mahasiswa yang berunjuk rasa menolak pengesahan UU TNI di depan Gedung DPRD Jateng. Sebanyak 300 personel gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jateng dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi tersebut.

Syahduddi mengatakan, pihaknya berupaya menerapkan pendekatan persuasif dalam upaya pengamanan. "Namun mereka memaksa masuk lebih ke dalam gedung yang memang tidak kita perbolehkan. Sehingga sempat terjadi dorong-dorongan, namun berhasil kita dorong ke luar pagar," ucapnya.

Dia mengakui menangkap beberapa mahasiswa. "Ada kurang lebih sekitar empat orang kita amankan. Karena ketika kita melakukan upaya pendorongan keluar, mereka berupaya berperilaku anarkis. Sehingga kita amankan dulu untuk dilakukan pendalaman," kata Syahduddi.

Syahduddi menambahkan, salah satu yang ditangkap adalah orator. "Orator mengeluarkan kalimat-kalimat provokasi, sehingga mempengaruhi teman-teman mahasiswa yang lain untuk melakukan upaya-upaya pendorongan dan anarkis terhadap petugas," ujarnya.

Syahduddi belum dapat memastikan apakah para mahasiswa yang ditangkap akan segera dibebaskan. "Nanti kita lihat, kan sedang dilakukan pendalaman," ucapnya.

Sementara terkait korban luka, Syahduddi mengaku belum memiliki data terkait hal tersebut. Dia pun membantah terdapat personel kepolisian yang melakukan pemukulan atau kekerasan fisik kepada mahasiswa.

Namun Syahduddi mengakui personel kepolisian sempat beberapa kali menembakkan gas air mata. "Ya (tembakkan gas air mata) karena mereka sudah menyerang petugas, berupaya untuk memaksa masuk. Kita sudah memberikan imbauan secara persuasif, tapi mereka tak mengindahkan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement