Kamis 20 Mar 2025 00:13 WIB

Festival Balon Dinilai Ganggu Keselamatan Penerbangan Arus Mudik-Balik Lebaran

Ada potensi ancaman keselamatan penerbangan akibat penyelenggaraan festival balon.

Red: Karta Raharja Ucu
Pengunjung menyaksikan pegiat balon udara yang tengah mengembangkan balon udaranya pada Festival Balon Wonosobo di Summarecon Mall Bandung, Jawa Barat, Ahad (25/8/2024). Sebanyak 11 pegiat balon udara mengikuti Festival Balon Wonosobo di Bandung yang digelar dalam rangka memeriahkan Festival Kuliner Bandung bertema Jelajah Kuliner Asia.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pengunjung menyaksikan pegiat balon udara yang tengah mengembangkan balon udaranya pada Festival Balon Wonosobo di Summarecon Mall Bandung, Jawa Barat, Ahad (25/8/2024). Sebanyak 11 pegiat balon udara mengikuti Festival Balon Wonosobo di Bandung yang digelar dalam rangka memeriahkan Festival Kuliner Bandung bertema Jelajah Kuliner Asia.

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Festival balon udara yang digelar di beberapa daerah di Jawa Tengah (Jateng), terutama di Wonosobo, dinilai dapat mengganggu penerbangan selama arus mudik-balik Lebaran. Pemerintah diminta menanggapi potensi ancaman keselamatan itu dengan serius.

General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, mengakui potensi ancaman keselamatan penerbangan akibat penyelenggaraan festival balon. "Bagaimana kita mengamankan objek-objek terbang, termasuk potensi festival balon, itu sudah kita koordinasikan dengan pihak kepolisian, baik itu di area Wonosobo, kemudian Pemalang, maupun Temanggung, sehingga itu tidak mengganggu penerbangan," kata Fajar ketika diwawancara soal persiapan Bandara Ahmad Yani Semarang menghadapi arus mudik dan balik Lebaran, Rabu (19/3/2025).

Fajar menambahkan, soal festival balon, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait, termasuk Airnav. "Kemarin kita melaksanakan rapat dengan provinsi di kantor gubernur, (festival balon) itu juga menjadi atensi dari Gubernur," ucapnya.

Menurut Fajar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi langsung menginstruksikan para kepala daerah yang di wilayahnya mengagendakan penyelenggaraan festival balon agar mereka berkoordinasi. "Salah satunya adalah bahwa balon itu harus terikat, jadi enggak boleh lepas. Itu salah satu upayanya, termasuk nanti juga akan ada pengawasan dari kita semua," ujarnya.

Pada Selasa (18/3/2025) lalu, Ahmad Luthfi menerima kunjungan General Manager Airnav Cabang Semarang, Rita Nurharyanti, di kantornya. Dalam pertemuan itu, Rita menyampaikan kekhawatirannya perihal penerbangan balon yang dapat mengganggu perjalanan udara.

"Beliau sangat support dan akan memberikan arahan kepada seluruh aparat terkait pengendalian laporan-laporan balon liar," kata Rita.

Rita menambahkan, pihaknya juga menampung aduan masyarakat jika mereka menemui adanya penerbangan balon-balon liar. Dia mengatakan akan langsung menindaklanjuti laporan tersebut. 

"Ini sangat membantu bagi kami menciptakan keselamatan penerbangan di wilayah Airnav Jawa Tengah tentunya dan seluruh penerbangan di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu Ahmad Luthfi mengungkapkan, penyelenggaraan festival balon udara dalam rangka memeriahkan momen Lebaran telah menjadi tradisi di beberapa kabupaten/kota di Jateng, seperti di Wonosobo, Banjarnegara, Kota Pekalongan, dan beberapa daerah lainnya. Namun dengan adanya kekhawatiran terkait terganggunya lalu lintas penerbangan, Luthfi sudah mengimbau agar festival tersebut dapat diselenggarakan secara aman. "Kita edukasi bahwa festival (balon) itu akan pakai tali," kata Luthfi.

Dia pun sudah meminta jajaran Polri dan TNI di wilayah Jateng untuk mengawasi penyelanggaraan festival balon di beberapa daerah di provinsi tersebut. "Dengan begitu tanpa mengurangi kearifan lokal dengan lomba balon dengan safety ditali, maka yang lain harus kita tertibkan untuk tidak dilepas secara liar karena itu mengganggu penerbangan," ucapnya.

Luthfi mengaku menerima laporan dari Airnav bahwa sepanjang 2024 terdapat 14 balon udara liar yang terbang di wilayah Jateng. Balon tersebut tersebar di sejumlah wilayah dalam rentang waktu berbeda. Balon-balon ditemukan antara lain di Boja (Kendal), Weleri (Kendal), Kabupaten Pekalongan, dan terbanyak di Kabupaten Batang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement