REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Budi Mulia Dua Culinary School resmi membuka program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Prelatinum 2024. Program yang terakhir diselenggarakan tahun lalu tersebut kali ini diikuti sebanyak 40 peserta.
"Seluruh peserta akan mendapatkan sebanyak 300 jam pelajaran selama 50 hari secara cuma-cuma alias gratis," kata pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) Budi Mulia Dua Culinary School, Ani Syafaatun, di Sleman, Selasa (9/7/2024).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, para peserta tahun ini mendapatkan beasiswa dari Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud senilai masing-masing Rp 15 juta. Selama hampir dua bulan ke depan, mereka akan menjalani project based learning di bidang jasa usaha makanan.
"Output dari pelatihan ini tidak hanya membuat produk tapi juga bagaimana menjualnya," kata Ani.
Rencananya, pelatihan akan ditutup pada 17 September 2024. Setelah itu kegiatan akan dilanjutkan selama setahun ke depan melalui optimalisasi peran orang tua, pertemuan secar berkala, home visit, serta Whatsapp Group.
Ani menjelaskan, pihaknya memfokuskan diri pada street food dan bakery dikarenakan dua jenis makanan tersebut merupakan yang dinilainya paling laku di Daerah Istimewa Yogyakarta. "Kami berharap mereka membuat produk yang bisa tiap hari dipesan secara berulang sehingga bisa menjadi mata pencaharian mereka," kata Ani menandaskan.
Sejumlah peserta didik pada PKW 2023 lalu sudah cukup berhasil menerapkannya sehari-hari mulai dari memiliki omzet Rp 4-5 juta sebulan hingga Rp 30-200 juta sebulan.
"Selain akan dibimbing oleh orang-orang kompeten di bidangnya, mereka (para peserta tahun ini) juga akan memperoleh bantuan rintisan alat-alat seperti booth, gerobak, gilingan mie, panci, dan sebagainya," tutur Ani.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Insan Yudanarto, berharap kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan LPK Budi Mulia Dua Culinary School dan peserta didik.
"Saya berharap para peserta semangat mengikuti program ini sehingga kesempatan yang baik ini bisa dimanfaatkan sehingga nantinya dihasilkan para wirausahawan yang mengisi bidang masing-masing," kata Yuda.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengungkapkan pada era saat ini pendidikan entrepreneurship harus selalu diutamakan mengingat jumlah lapangan pekerjaan saat ini tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja.
"Program ini tidak semata-mata membuat produk, tetapi yang penting adalah bagaimana menjadi seorang entrepreneur," kata Ery.