REJOGJA.CO.ID, LUMAJANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, melakukan penanganan dampak banjir lahar dingin Gunung Semeru. Di antaranya penanganan terhadap warga terdampak banjir yang mengungsi.
Sejumlah warga dilaporkan mengungsi ke balai desa, masjid, atau rumah warga lain. “Dalam kondisi seperti itu, kami meminta Dinas Sosial untuk segera membuka dapur umum mengingat beberapa warga telah mengungsi dan membutuhkan bantuan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni, yang akrab disapa Yuyun, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/4/2024).
Yuyun mengatakan, dapur umum ini untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi. “Dapur umum akan menjadi fasilitas penting bagi masyarakat pengungsi untuk memperoleh makanan yang cukup dan berkualitas,” ujar dia.
Selain membuka dapur umum, menurut Yuyun, Pemkab Lumajang terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan dan pelayanan terhadap warga terdampak banjir. “Langkah-langkah itu diharapkan dapat membantu masyarakat pengungsi untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi saat ini, serta memberikan rasa aman dan nyaman selama masa tanggap darurat,” kata Yuyun.
Pemkab Lumajang juga membuka posko gawat darurat di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan akan mendirikan posko darurat di beberapa titik terdampak bencana. “Bidang kegawatdaruratan telah terbentuk di kantor BPBD, dengan fokus utama pada tiga kecamatan terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru, yakni di Kecamatan Pasirian, Candipuro, dan Pronojiwo,” ujar dia.