Dengan beroperasinya becak kayuh listrik ini, diharapkan mengembalikan fungsi dan ciri khas dari becak tradisional itu sendiri. Hal ini mengingat saat ini sudah banyak becak motor yang beroperasi di kawasan Malioboro.
“Jadi harapan kami, dengan adanya becak kayuh bertenaga alternatif ini, dapat kemudian menata keberadaan kendaraan-kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya. Ini yang harapan kami bahwa Perda 5 Tahun 2016 terkait kendaraan tradisional ini benar-benar bisa kita terapkan khususnya di kawasan Sumbu Filosofi,” ucap Made.
Disampaikan Made bahwa becak kayuh bertenaga listrik yang diserahterimakan untuk dapat dioperasionalkan kali ini telah diluncurkan sebelumnya pada 23 Desember 2023 lalu. Namun, terdapat persiapan administratif dan teknis operasional yang harus dilakukan, sehingga serah terima baru dapat terlaksana di 2024 ini.
“Terkait dengan lamanya proses ini, memang masing-masing koperasi harus menyelesaikan dari sisi administratif yaitu pembuatan NPWP, pembuatan NIB, pembuatan anggaran rumah tangga, dan pemasangan papan nama koperasi,” jelas Made.
“Kemudian berkaitan dengan teknis operasional, kami juga mendampingi para pengayuh becak ini untuk bisa menggunakan becak yang sebelumnya mungkin belum pernah mereka menggunakannya, sehingga sudah ada percobaan tiga kali lebih, mungkin,” ungkapnya.