Rabu 07 Feb 2024 10:06 WIB

Laporan di Polda DIY Dicabut, Butet: Mudah-mudahan Relawan Pak Jokowi Insaf

Butet Kartaredjasa berterima kasih atas pencabutan laporan polisi terhadapnya. 

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Irfan Fitrat
Budayawan/seniman Butet Kartaredjasa.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Budayawan/seniman Butet Kartaredjasa.

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA — Laporan polisi terhadap budayawan Butet Kartaredjasa yang masuk ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya dicabut. Pencabutan laporan polisi itu disampaikan Projo DIY.

Butet berharap langkah serupa juga dilakukan para relawan Joko Widodo (Jokowi) terkait laporan polisi terhadap pihak lainnya. 

Baca Juga

“Jadi, mudah-mudahan para relawan Pak Jokowi juga segera insaf dan sadar untuk mencabut laporan-yang terlanjur diproses oleh kepolisian. Seperti kawan Aiman, Palti  Hutabarat yang sudah diperiksa polisi. Monggo Pak Jokowi, Menkominfo, para relawan, cabut ramai-ramai laporan itu supaya kondusif. Semoga rakyat pencinta demokrasi dan konstitusi bisa menjaga Indonesia secara damai. Terima kasih untuk semuanya,” ujar Butet, dalam keterangan melalui rekaman videonya, Selasa (6/2/2024).

Sebelumnya Butet Kartaredjasa dilaporkan oleh sejumlah relawan Jokowi, dengan tudingan ujaran kebencian (hate speech) atau penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Laporan itu terkait ucapan atau pantun Butet saat menghadiri agenda kampanye terbuka pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar-Mahfud, yang digelar di Alun-Alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Ahad (28/1/2024).

Menurut Butet, pencabutan laporan itu akan membantu meringankan beban jajaran Polda DIY. “Dengan dicabutnya laporan ke polisi atas pembacaan pantun saya, terima kasih, karena itu akan meringankan beban kepolisian Yogya,” ujar dia.

Butet mengatakan, Polda DIY selama ini sangat bersahabat dengan para seniman di Yogyakarta. Jajaran kepolisian dan seniman ini disebut kerap berkolaborasi menyelenggarakan acara seni budaya. Seperti pada 19 Januari lalu.

“Kemarin pameran lukisan para seniman Yogya digelar, diresmikan oleh Kapolri. Kawan-kawan pemusik main musik di titik Nol Yogya bersama kawan-kawan kepolisian. Kita bikin acara Wiwitan Poso setiap tahun, digagas oleh para seniman untuk menciptakan Yogya yang asik, Yogya yang tidak berisik, khususnya di tahun politik ini,” ujar Butet.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement