REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mulai menyiapkan layanan bagi jamaah haji Indonesia 1445 H/2024 M di Arab Saudi. Proses penyediaan layanan dilakukan Tim Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag dengan pendampingan dari Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag.
Untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan haji 1445 H/ 2024 M, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag mengirimkan tim pendampingan pengadaan barang dan jasa bidang akomodasi penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Tim ini bertugas dari 27 November-7 Desember 2023.
Inspektur Investigasi pada Itjen Kemenag, Ahmadun mengatakan, proses pendampingan menjadi komitmen Itjen Kemenag untuk memastikan kesiapan layanan di Makkah, salah satunya terkait hotel jamaah.
"Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, salah satunya adalah proses kasyfiyah, persiapan penyelenggaraan haji nanti ditinjau dari aspek akomodasi akan lebih siap," kata Ahmadun di Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah, Sabtu (2/12/2023).
Ia menjelaskan, proses kasyfiyah juga dilakukan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, serta meningkatkan berbagai aspek yang dirasa perlu ditingkatkan. Hal ini untuk memastikan setiap pelayanan dalam penyelenggaran haji sudah sesuai atau bahkan melebihi standar dan harapan jamaah haji Indonesia.
"Berdasarkan Pedoman Penyediaan Akomodasi Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi Tahun 1445 H/ 2024 M proses kasyfiyah hanya dilakukan bagi calon akomodasi yang lolos verifikasi persyaratan administrasi dan jaraknya (ke Masjidil Haram) tidak melebihi ketentuan yang ditetapkan," ujar Ahmadun.
Ahmadun mengatakan, di sini terus bersinergi untuk memastikan bahwa jamaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah dengan penuh rasa khusyuk, nyaman, dan tenang dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag, Faisal Ali Hasyim berpesan kepada tim yang bertugas untuk mengawal seluruh tahapan proses pengadaan layanan jamaah haji di Arab Saudi ini hingga selesai. Faisal juga menyoroti titik krusial yang akan menjadi fokus pendampingan penyelenggaraan ibadah haji.
"Adanya tambahan jamaah sebanyak 20 ribu pada pelaksanaan haji tahun 1445 H/ 2024 M, perlu persiapan dalam pelayanan akomodasi, katering dan transport, termasuk mitigasi risiko yang mungkin timbul saat pelaksanaan haji nanti, ini merupakan misi kita untuk mengawal keberhasilan pelaksanaan haji," kata Faisal.