REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sedang menyelidiki kasus dugaan ASN Boyolali, Jawa Tengah dimintai uang ratusan ribu rupiah untuk keperluan pemenangan salah satu pasangan capres-cawapres dan partai politik. Penyelidikan dugaan pelanggaran netralitas itu dimulai dengan memastikan kebenaran video soal pengembalian uang iuran ASN tersebut.
"Bawaslu Boyolali tengah menelusuri kebenaran video yang dimaksud," kata Komisioner Bawaslu RI, Lolly Suhenty kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).
Dugaan iuran ASN ini muncul lewat serangkaian video dan foto yang viral di media sosial X dalam dua pekan terakhir. Awalnya, tersebar video pengakuan seorang perempuan yang diduga ASN Pemkab Boyolali.
Pegawai perempuan itu pada intinya menceritakan dirinya dan rekan-rekannya sesama pegawai diarahkan oleh bupati Boyolali untuk memenangkan PDIP pada Pileg 2024 dan pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. Bahkan, perempuan itu menyebut ada banyak koleganya diminta sumbangan untuk memenangkan calon PDIP tersebut.
Bupati Boyolali yang juga kader PDIP, Said Hidayat menyatakan, dirinya tak pernah memberikan arahan dan perintah seperti itu. Adapun DPC PDIP Boyolali menyebut video tersebut setting-an.
Beberapa hari berselang, akun @PartaiSocmed mengunggah foto surat undangan Paguyuban Aparatur Sipil Negara Nglembu Bersatu yang meminta anggotanya hadir untuk mendengar pengarahan camat Sambi, Boyolali. Akun tersebut juga mengunggah tangkapan layar percakapan soal iuran dan bukti transfer senilai ratusan ribu rupiah.
Kemarin, akun yang sama kembali mengunggah ihwal iuran ASN untuk pemenangan capres-cawapres dan partai. Unggahan terbarunya adalah dua video yang diduga acara pembubaran Paguyuban ASN dan pengembalian uang iuran.
"Masih ingat pengarahan ASN dan penarikan iuran ASN untuk kepentingan pilpres yang kami posting tempo hari? Gara-gara terbongkar itu akhirnya sore tadi paguyubannya dibubarkan dan uang para ASN dikembalikan," ujar PartaiSocmed dalam cuitannya, Senin (20/11).
Dalam salah satu video yang dilampirkan akun tersebut, tampak ada belasan orang yang diduga ASN Boyolali itu berkumpul dalam satu ruangan. Di depan ruangan, seorang pria berkemeja hitam membacakan kesimpulan rapat yang salah satunya adalah pengembalian uang iuran.
"Karena kita sudah bulat untuk dibubarkan, kita bubarkan. Kemudian uang yang sudah terkumpul kita bagikan," kata pria itu.
"Setelah kita tidak ada organisasi ASN Paguyuban ini, nek panjenengan ada sikap, tindakan, perilaku, gerakan, mengarah ketidaknetralan menjadi tanggung jawab masing-masing," ujarnya melanjutkan.