SLEMAN -- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengungkapkan angka kunjungan wisatawan ke Sleman terus mengalami kenaikan. Hingga September 2023, jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman sebanyak 5.352.685 kunjungan, atau setara dengan 76,47 persen dari target kunjungan sebanyak 7 juta kunjungan pada tahun 2023.
"Dibanding dengan tahun lalu ini ada peningkatan signifikan," kata Ishadi Senin (16/10/2023).
Selain jumlah kunjungan, pendapatan dari sektor pariwisata juga alami kenaikan. Ishadi mengungkapkan realisasi pendapatan dari sektor pariwisata sebesar Rp 246.103.351.259 dengan rincian pajak hotel dan restoran telah mencapai Rp 117.158.096.848 dari target Rp 138.500.000.000. Kemudian pajak restoran mencapai Rp 125.513.072.804 dari target Rp 138.000.000.000. Retribusi Rp 3.432.191.607 dari target Rp. 3.265.914.000.
"Realisasi sebesar Rp 246.103.351.259 tab diatas ditambah realisasi pajak hiburan sebesar Rp 14.717.230.185 dari target sebesar Rp 20.790.000.000," ucapnya.
Dirinya optimis target tersebut akan dicapai hingga akhir tahun ini. Apalagi menurutnya capaian yang telah diperoleh tersebut dinilai cepat.
"Nanti kita mendorong di akhir tahun ini untuk mencapai target yang kita tetapkan," ungkapnya.
Kendati demikian, Ishadi mengungkapkan lama tinggal wisatawan di Sleman masih di angka 1,5 hari. Hal tersebut lantaran Meeting, Incentives, Conference and Event (MICE) di Kabupaten Sleman dinilai masih sangat kurang.
"Kendalanya kita masih di event, jadi event kita khusunya MICE itu kan masih kurang, ini yang kita akan tingkatkan, bagaimana Sleman menjadi destinasi MICE yang akan banyak melibatkan EO, dan lain-lain, sehingga kalau MICE kita jalan kan spending money maupun length of stay akan tambah," kata dia.
"Jadi ini yang mau kita kolaborasikan dengan pelaku-pelaku pariwisata, PHRI, dan lain-lain bagaimana MICE di Kabupaten Sleman itu semakin banyak," kata Ishadi menambahkan. (Febrianto Adi Saputro)