Pakar Timur Tengah, David Khalfa, menilai serangan ini adalah kegagalan besar bagi badan intelijen Israel untuk mengantisipasi ancaman terhadap negaranya. Kegagalan yang bahkan dapat digambarkan sebagai kegagalan bersejarah dan tanpa melebih-lebihkan, dapat dibandingkan dengan apa yang terjadi pada tahun 1973.
Israel adalah negara yang selalu dalam keadaan siaga, siap berperang kapan saja. Ia selalu waspada. Jelas bahwa ada ketidaksiapan tertentu, mungkin kesalahan dalam analisis dan estimasi di pihak badan intelijen Israel, tetapi juga dalam persiapan pasukan khusus Israel [untuk serangan seperti ini].
Tampaknya tentara Israel sendiri berada dalam keadaan terkejut. Negara ini berada dalam kabut perang, dan keberhasilan operasi Hamas sebagian besar bergantung pada elemen kejutan, tetapi juga pada manuver-manuver tentara gabungan.