REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD (STPMD "APMD") Yogyakarta baru-baru ini melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema 'Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Mewujudkan Wisata Kuliner Berbasis Kampung Urban Farming di Pinggir Kali Code, Yogyakarta tepatnya di Kalurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta. Program pengabdian ini dilakukan oleh para dosen Prodi Ilmu Pemerintahan STPMD "APMD" Yogyakarta yang diketuai Dra B Hari Saptaning Tyas, MSi dan tim serta dilaksanakan dengan pembiayaan dari dana hibah kementristekdikti Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2023 dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Pengabdian ini dilaksanakan sebagai rangkaian pendampingan yang telah dilakukan selama dua tahun berturut-turut kepada Kelompok Tani Code Hijau Asri yang berada di RW 4, Kalurahan Wirogunan Yogyakarta. Adapun program pengabdian dibagi dalam empat agenda kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap.
Kegiatan pertama yang telah berlangsung pada Hari Sabtu (19/8/2023) yakni 'Sarasehan Revitalisasi Kelembagaan Kelompok Tani Code Hijau Asri' yang bertempat di Balai Kalurahan Wirogunan lama, dengan pembicara ketua tim, Hari Saptaning Tyas yang akrab disapa dengan Hari Sapta.
Dalam sarasehan, Hari Sapta mengatakan revitalisasi kelompok perlu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi dari seluruh anggota kelompok tani tersebut sekaligus sebagai penyegaran organisasi. Sarasehan ini juga menghasilkan visi-misi dan naskah deklarasi yang ditandatangani oleh seluruh anggota Kelompok Tani Code Hijau Asri, berisi komitmen bersama untuk memajukan kelompok tani mereka. Tim pengabdian STPMD "APMD" Yogyakarta juga membuatkan papan struktur organisasi kepengurusan yang baru.
Kegiatan kedua dilaksanakan sehari kemudian yakni pada Ahad (20/8/2023) di tempat yang sama bertajuk 'Pelatihan dan Praktik Urban Farming (Hidroponik dan Budimber)' dengan narasumber Andy Maulana yang merupakan tokoh penggerak pertanian urban farming hidroponik di Yogyakarta.
Andy memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan bahwa hasil panen pertanian urban farming selain dapat dikonsumsi sendiri guna meningkatkan gizi keluarga, juga dapat dijual dan menambah penghasilan. Tim pengabdian Hari Sapta juga menyerahkan instalasi pertanian hidroponik lengkap beserta bibit tanaman Bayam Brazil, serta instalasi budidaya ikan lele dalam ember (budimber) beserta bibit lele cendol. Harapannya, anggota kelompok tani dapat langsung mempraktikkan ilmu dari pelatihan dengan memanfaatkan instalasi hidroponik dan budidaya ikan lele dalam ember tersebut.
Kegiatan ketiga dilaksanakan pada Sabtu (16/9/2023) di lokasi yang sama bertajuk 'Pelatihan dan Praktik Diversifikasi Olahan Berbahan Baku Bayam Brazil dan Lele' dengan narasumber ahli kuliner untuk makanan olahan di Yogyakarta, Hermawan Prasetyanto, SSos, SST, MM (Par). Peserta juga diajak untuk langsung berpraktik mengolah dan memasak berbagai jenis makanan siap jual berbahan baku bayam Brazil seperti: keripik, basreng, mie, dan stik keju bayam, serta makanan siap jual berbahan baku lele, seperti: lele siap goreng dan abon lele.
Kegiatan keempat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan ketiga, bertajuk 'Pelatihan Packaging dan Branding Produk Olahan' dengan narasumber Mutiara Dicinta, ST, MT yang merupakan praktisi desain untuk packing produk dan membangun branding produk baru. Dalam kesempatan ini, Mutiara menyampaikan kepada peserta pelatihan bahwa branding dan packing menjadi salah satu faktor penting yang mendorong konsumen melakukan pembelian produk yang kita jual terutama jika produk tersebut dijual secara online. Peserta juga langsung melakukan praktik packaging produk olahan hasil urban farming, dan difasilitasi oleh Mutiara, peserta bersama-sama menentukan merk dari masing-masing produk. Keempat rangkaian kegiatan pengabdian ini juga dihadiri dan dibuka oleh Lurah Wirogunan, Siti Mahmudah Setyaningsih, SAP.
Pada kesempatan tersebut, Hari Sapta dan tim juga menyerahkan bantuan berupa freezer, chopper, alat penggiling mie, spinner, sealer, dan vacuum plastik kepada Kelompok Tani Code Hijau Asri untuk dapat dimanfaatkan oleh anggotanya. Hari Sapta menyampaikan, melalui keempat rangkaian kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan, diharapkan anggota kelompok Tani Code Hijau Asri dapat benar-benar mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh. Setelah pelatihan, tim pengadian STPMD "APMD" Yogyakarta melakukan pemantauan dan diketahui bahwa anggota kelompok tani telah mulai aktif memasarkan produk-produknya sesuai dengan materi dari pelatihan yang telah diselenggarakan oleh tim pengabdian Hari Sapta dari STPMD "APMD" Yogyakarta.
Kegiatan terakhir yang akan dilakukan dalam pengabdian ini adalah pembuatan gambar pra master plan untuk kampung kuliner berbasis urban farming di lokasi Kelompok Tani Code Hijau Asri, Kalurahan Wirogunan, Yogyakarta. Gambar pra master plan tersebut diharapkan memotivasi pemangku kepentingan untuk menjadikan wilayahnya sebagai salah satu obyek wisata yang dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat.