REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Solusi alternatif guna ‘memangkas’ mahalnya biaya produksi bagi industri kopi instan diperkenalkan oleh tim konsorsium riset Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV-Undip).
Tak hanya memangkas biaya produksi produksi, hasil riset terapan konsosrsium SV Undip ini juga memiliki kemamampu meningkatkan kualitas kopi instan menjadi kopi premium yang kompetitif.
Koordinator Tim Riset SV Undip, Sutrisno mengatakan, problem utama yang dihadapi pelaku industri kopi instan saat ini adalah biaya produksi yang cenderung tinggi dan terus meningkat.
“Khususnya dalam hal penggunaan energi berlebih, pada penguapan termal dan pengeringan yang mencapai 40,8 Megajoules (MJ) per kilogram,” katanya, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/9).
Oleh karena itu, jelas Sutrisno, konsorsium riset SV Undip memperkenalkan hasil riset terapan guna mereduksi biaya produksi dan meningkatkan kualitas kopi instan menjadi premium yang kompetitif.
Melalui pemanfaatan pendanaan sekema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) Kemendikbud untuk jangka waktu tiga tahun, telah menghasilkan riset ‘Pengembangan Proses Nano Dispersi Steam - Vibro Nano Filtrasi untuk Produksi Kopi Instan Premium’.
Konsorsium yang terlibat dalam kolaborasi riset ini meliputi Prodi Rekayasa Perancangan Mekanik (RPM) dan Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) SV Undip, Mitra Industri Kopi Sirap, Workshop Bintang Baru Mas To, CV Teguh Jaya Ungaran, dan Balai Industri Logam dan Kayu (BILK) Semarang.
“Pengembangan integrasi proses melalui mesin ekstraktor subkritis berbasis nano dispers steam dan vibro nano filtrasi dalam riset ini, mampu mereduksi biaya energi penguapan termal dan pengeringan hingga mencapai 30 persen,” ungkapnya.
Sutrisno juga menyampaikan, produksi kopi instan premium dengan pengembangan high eficient sistem ekstraksi subkritis berbasis nano disperse steaming dan vibro nano filtrasi ini, juga sedang proses pendaftaran paten.
Sehingga setelah tersertifikasi, harapannya bisa langsung dikembangkan oleh pelaku industri kopi instan. “Hal ini akan sangat membantu dalam memecahkan permasalahan yang dialami oleh industri kopi instan di seluruh Indonesia,” kata dia.
Kepala Prodi TRKI SV Undip, Mohamad Endy Yulianto menambahkan, dengan kegiatan riset ini diharapkan mampu merintis produksi kopi instan premium yang kompetitif melalui well-proven technology dengan royalty sharing bidang teknologi.
Ia juga menyebut, hasil riset tersebut juga akan berdampak bagi industri pertanian di Indonesia. Karena dampak hasil riset akan mendorong terciptanya kemandirian bangsa dalam produksi kopi instan premium.
Selain itu, potensi pasar yang besar dan penguasaan teknologi ekstraksi hidrotermal berbasis steaming merupakan daya tarik investasi yang menjanjikan bagi kalangan industri kopi untuk melakukan komersialisasi kopi instan premium hasil penelitian ini.
Komersialisasi teknologi berbasis pertanian yang dihasilkan dari penelitian ini juga mempunyai prospek dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Sedangkan bagi masyarakat, kemandirian bangsa dalam memproduksi kopi instan premium akan membuka lapangan kerja baru, tersedianya teknologi yang handal dan murah untuk produksi kopi super,” ujar Hendy yang juga anggota Tim Riset SV Undip ini.