Kamis 14 Sep 2023 12:10 WIB

Jokowi Minta Pasar Mebel Dalam Negeri tak Dikuasai Produk Asing

Jokowi meminta para pengusaha mebel mau berpartner dengan perusahaan luar negeri.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Joko Widodo
Foto: Setpres
Presiden Joko Widodo

REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah agar terus mendorong agar pasar di dalam negeri tidak dikuasai atau diisi oleh produk-produk mebel asing. Hal ini disampaikan Jokowi saat peresmian pembukaan Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023 di Kabupaten Tangerang, Kamis (14/9/2023).

"Pemerintah terus mendorong agar pasar di dalam negeri tidak dikuasai produk-produk mebel dari luar," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi juga mendorong Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) agar memasukkan semua produksi mebel di dalam negeri ke dalam e-katalog. Sehingga, produk furnitur dalam negeri tersebut bisa diserap oleh belanja APBN, APBD, maupun BUMN.

"Karena kalau kita gabung belanja APBN, APBD maupun BUMN belanja kita di 2023 itu sudah mencapai belanja Rp 1.236 triliun. Rp 1.236 triliun. Belanja ini bukan hanya mebel dan mebel tadi disampaikan pak Dedi kurang lebih 1,1 berarti itu Rp 17 T. Gede banget. Dan banyak diisi oleh furniture import," ungkap Jokowi.

Dengan dimasukkannya produk-produk mebel dalam negeri ke dalam e-katalog, Jokowi menilai akan lebih memudahkan pemasaran dan penyerapan produk furnitur tersebut. Selain itu, Jokowi juga meminta agar para pengusaha mebel mau berpartner dengan industri perusahaan mebel dari luar negeri, baik Eropa, Amerika, ataupun China.

"Menurut saya karena kita tidak mau berpartner. Menurut saya. Negara lain saling berpartner, sehingga tadi yang disampaikan Pak Dedi betul, harus terbuka, mau berpartner dengan industri, perusahaan-perusahaan mebel dari luar. Entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari Cina. Kita harus terbuka, jangan dimiliki sendiri lah perusahaan itu, terbuka dan mau berpartner," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement