REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- PT Gandum Mas Kencana (GMK) yang menaungi brand Colatta, Haan, Bendico, dan La Kreiva kembali menggelar event Chocotrenz. Hadir di delapan kota tahun ini, Chocotrens 2023 (CT 2023) mengangkat tema "Tales of 1001 Chocolate Creations".
Group Brand Manager GMK, Tia Hariani, mengatakan Chocotrenz hadir sebagai media inspirasi bagi para food creator untuk memberikan ide-ide baru dalam olahan pastry, bakery, dan cokelat untuk menghasilkan kreasi yang unik sebagai upaya pengembangan bisnis.
"Kami mengadakan event reguler Chocotrenz Grand Roadshow Demo untuk berinteraksi langsung dengan customer ataupun para pengguna produk-produk kami yang sedang mencari ide untuk menuangkan beragam kreasi uniknya. Dalam Chocotrenz, kami membawa tema spesial yang berbeda setiap tahunnya, untuk memberikan inspirasi tren cokelat dan pastry di Indonesia," kata Tia dalam siaran pers, Senin (28/8/2023).
Delapan kota besar yang menggelar Chocotrenz 2023, yaitu Yogyakarta, Medan, Bandung, Tangerang, Makassar, Manado, Bogor, dan Surabaya. CT 2023 mengadaptasi dari berbagai makanan tradisional ala Timur Tengah. Dengan twist atau sentuhan khas Chocotrenz menjadikannya lebih modern, sophisticated dan unik, namun tetap memiliki palet rasa yang sama seperti aslinya.
Kuliner khas negara-negara Timur Tengah terkenal dengan rasanya yang kaya. Bahkan beberapa makanan utama serta kudapannya pun sudah akrab di lidah orang Indonesia. Keistimewaan sajian Timur Tengah ini terletak pada penggunaan bumbu, rempah dan kacang-kacangan yang khas serta diperkuat dengan konsep desert atau gurun secara visual yang menggambarkan kemegahan dan keunikan ala timur tengah.
"Budaya makanan Timur Tengah juga sesungguhnya dekat dengan orang Indonesia. Karena budaya ini dibawa oleh bangsa Arab ke Indonesia saat berdagang di zaman dahulu,” papar Tia.
Selain itu, dessert dan pastry budaya Timur terkenal unik dengan beragam warnanya yang atraktif berpadu dengan rasa rempah yang unik. Keunikan yang belum banyak digali ini tentu dapat membangkitkan kreativitas, menarik perhatian, dan membuat penasaran para pelanggan.
Satu keunggulan dari kuliner Timur Tengah adalah semua masakannya halal. Selain itu, masakan Timur Tengah juga umumnya menggunakan bumbu khas yang banyak disukai oleh penikmat kuliner di Indonesia yakni garam masala, yang merupakan campuran dari ketumbar, jinten, kapulaga, tahini, saffron, rose, pistachio dan kayu manis.
Beberapa jenis pastry dan dessert dari bahan baku inilah yang kemudian diangkat di Chocotrenz kemudian dimodifikasi kembali seunik mungkin. Salah satu contohnya adalah kreasi Choco Tahini Swirl Bun.
Sensasi rasa saus tahini yang terbuat dari biji wijen putih sangrai dihaluskan kemudian berpadu dengan dark chocolate dibentuk seperti roti american swirl bun namun dengan modifikasi ala Timur Tengah.
Ada juga Assorted Baklava, yang terkenal sebagai oleh-oleh dari Turki. Bedanya, di Chocotrenz kali ini Baklava diberikan sentuhan klasik pisang bolen ala Bandung dengan isian pisang cokelat dan kayu manis serta rasa orisinal kacang pistachio dan kapulaga.
Bagi para penikmat cokelat, event Chocotrenz juga dikenal menawarkan beragam ide kreasi unik terbuat dari cokelat. Diantaranya Chai Masala Praline. “Terinspirasi dari minuman teh rempah yang eksis di India, tercipta kreasi praline unik terbuat dari campuran teh hitam dan bubuk masala seperti kapulaga, cengkeh, dan jahe. Sangat unik apalagi jika disajikan di hotel dan café,” tambah Tia.
Dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang dan berbagai ide serta tren yang terus bertumbuh, GMK memahami bahwa setiap konsumen membutuhkan produk yang spesifik. "Industri makanan membutuhkan bahan baku berkualitas yang tentunya akan mempengaruhi produk jadi. Selain itu, harga yang bersaing menjadi titik penting dalam bisnis ini," ujar Marketing Manager GMK, Sri Eka.
Didukung dengan teknologi tinggi, tim riset dan quality management, GMK dapat memenuhi kebutuhan serta mengembangkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. “Berdasarkan pengalaman tersebut, GMK memahami berbagai kebutuhan di bidang industri makanan yang tentunya berbeda-beda antara satu konsumen dengan yang lainnya," kata Creative dan Corporate Communications Manager GMK, Iman Setia Nugraha.
Sejak 1985, GMK telah menunjukkan eksistensinya di bidang industri makanan khususnya cokelat dengan brand Colatta dan produk berbahan dasar powder yang dikenal dengan brand Haan dan Bendico. “Terbaru, GMK juga memiliki brand La Kreiva yang mengusung produk siap pakai yaitu Crumble Biscuit dan Tart Shell yang dapat memudahkan para pebisnis maupun penggiat UMKM untuk memajukan usahanya,” ungkap Iman.
Berawal dari perusahaan privat yang khusus menyediakan kebutuhan baking skala rumahan, GMK telah berkembang menjadi salah satu pemain utama dalam industri cokelat. Kini, GMK telah menjadi pengekspor cokelat yang telah merambah ke sejumlah negara di Asia, Afrika, Eropa dan berencana mengembangkan sayapnya ke berbagai negara lainnya.