REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik Twitter Elon Musk mengungkapkan bahwa arus kas (cash flow) Twitter tetap negatif karena penurunan pendapatan iklan hampir 50 persen dan beban utang yang berat. Angka tersebut jauh dari harapannya pada Maret lalu yang menyatakan Twitter dapat mencapai arus kas positif pada Juni.
"Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," kata Musk dalam tweet yang menjawab saran tentang rekapitalisasi.
Ini adalah tanda terbaru bahwa langkah-langkah pemotongan biaya yang agresif sejak Musk mengakuisisi Twitter tidak cukup untuk membuat arus kas Twitter menjadi positif. Selain itu, data terbaru menunjukkan pendapatan iklan Twitter mungkin belum pulih secepat yang diharapkan Musk.
Setelah memberhentikan ribuan karyawan dan memotong tagihan layanan Cloud, Musk mengatakan perusahaan mengurangi pengeluaran non-utangnya menjadi 1,5 miliar dolar AS dari proyeksi 4,5 miliar dolar AS pada tahun 2023. Twitter juga menghadapi pembayaran bunga tahunan sekitar 1,5 miliar dolar AS sebagai akibat dari utang tersebut.
Dikutip Reuters, Ahad (16/7/2023), tidak jelas kerangka waktu apa yang dimaksud Musk dengan penurunan pendapatan iklan sebesar 50 persen. Dia mengatakan Twitter berada di jalur yang tepat untuk membukukan pendapatan 3 miliar dolar AS pada tahun 2023, turun dari 5,1 miliar dolar AS pada tahun 2021.
Twitter telah dikritik karena moderasi konten yang longgar, diikuti oleh eksodus banyak pengiklan yang tidak ingin iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas. Perekrutan Musk atas Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan di Comcast's NBCUniversal sebagai CEO, mengisyaratkan penjualan iklan adalah prioritas untuk Twitter.
Yaccarino mulai bekerja di Twitter pada awal Juni dan telah memberi tahu investor bahwa Twitter berencana untuk fokus pada kemitraan video, pembuat konten, dan perdagangan, serta sedang dalam pembicaraan awal dengan tokoh politik dan hiburan, layanan pembayaran, serta penerbit berita dan media.
Pada hari Kamis, Twitter mengatakan pembuat konten terpilih berhak mendapatkan bagian dari pendapatan iklan yang diperoleh perusahaan dalam upaya untuk menarik lebih banyak pembuat konten ke situs tersebut.