REJOGJA.CO.ID, SOLO -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Solo melakukan pengecekan kesehatan pada hewan kurban di sejumlah penampungan.
Kepala Dispangtan, Eko Nugroho mengungkapkan pihaknya telah membentuk tim untuk memeriksa 17 tempat penampungan hewan kurban di kota Solo. Pemeriksaan tersebut guna mengetahui kesehatan dan kelayakan hewan kurban secara syariat.
"Hari ini kita melakukan pemeriksaan pada tempat penampungan hewan kurban, tadi yang pertama ada di Kelurahan Pajang, yang kedua ini di Mojosongo," katanya.
"Ini juga salah satu bentuk dari tanggung jawab kita untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Kami sudah ada tim yang ada 60 orang dan sudah mulai bergerak pada hari ini atau hari sebelumnya," katanya menambahkan.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, pihaknya menemukan sejumlah hewan yang terserang penyakit, mulai dari kaskado dan scabies. Ia juga menemukan beberapa ekor sapi yang belum powel atau belum layak untuk disembelih.
"Di Pajang itu ada kaskado dua ekor, kemudian Mojosongo ada 7, Kemudian kutu ada 2 yang di Pajang, di Mojosongo ada tiga, kemudian yang belum powel taxi ada satu yang di Pajang Kalau yang di sini ada tiga yang belum powel. Untuk yang scabies ada 3 ekor kemudian yang pilek ada tiga ekor," katanya. .
Selain itu, pihaknya juga tidak menemukan sapi yang terjangkit LSD maupun PMK. Namun memang ada sapi yang terdapat bekas dari LSD meski masih layak dikonsumsi.
"Gak ada PMK dan LSD, bekas lSD ada dua tadi di sana," katanya.
Pihaknya juga menghimbau pemilik penampungan hewan kurban agar tetap menjaga kebersihan kandang. Namun, yang terpenting adalah hewan kurban mempunyai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
"Menjaga kebersihan kandang, yang penting juga punya SKKH dari daerah asal," katanya.