Senin 29 May 2023 18:10 WIB

DIY Harap Desa Wisata Wukirsari Tambah Daya Tarik Pariwisata

Pada 2022, kunjungan ke Wukirsari sekitar 24 ribu orang.

Red: Fernan Rahadi
Baliho Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Kalurahan terpasang di papan informasi desa di Wukirsari, Sleman, Yogyakarta, Ahad (17/1). Pemasangan APB Kalurahan/ Desa ini sebagai salah satu bentuk transparansi penggunaan anggaran. Sehingga masyarakat bisa ikut mencermati penggunaan alokasi dana desa.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Baliho Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Kalurahan terpasang di papan informasi desa di Wukirsari, Sleman, Yogyakarta, Ahad (17/1). Pemasangan APB Kalurahan/ Desa ini sebagai salah satu bentuk transparansi penggunaan anggaran. Sehingga masyarakat bisa ikut mencermati penggunaan alokasi dana desa.

REJOGJA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berharap Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, dapat menambah daya tarik pariwisata Yogyakarta setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata Terbaik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Ini akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan betul-betul akan menjadi daya tarik pariwisata khusus di Bantul dan umumnya di Yogyakarta maupun Indonesia," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo di Bantul, Ahad (28/5/2023).

Pemda DIY bersama pemerintah kabupaten setempat akan memberikan dukungan pengembangan kawasan Desa Wisata Wukirsari dan memfasilitasi promosi agar makin dikenal wisatawan lebih luas.

"Tentu kami akan memberikan support (dukungan) dan mari kita gelorakan bersama sehingga masyarakat Wukirsari dan Bantul dan DIY bangkit, semangat, untuk kemudian menjadikan pariwisata sebagai lokomotif untuk pergerakan ekonomi yang menyejahterakan," katanya.

Desa Wukirsari di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, selain mempunyai potensi keindahan alam juga sentra kerajinan batik tulis yang tepatnya ada di Kampung Giriloyo. Sebagian besar warga setempat bekerja sebagai perajin batik.

Pengelola Desa Wisata Wukirsari Nur Rahmadi mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak bagi kunjungan tamu ke kampung batik Giriloyo.

Dia menyebut kunjungan wisata di sentra batik Giriloyo Wukirsari pada 2020 sekitar 4.000 orang, turun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sekitar 29 ribu orang. Hal itu karena kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat.

Akan tetapi, pihaknya bersama dengan seluruh anggota yang 80 persen didominasi perempuan terus mencoba bangkit hingga pada 2022 kunjungan ke Wukirsari sekitar 24 ribu orang.

"Kami harap tahun ini Desa Wisata Wukirsari dapat meningkat kunjungan wisata, apalagi dengan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia, akan menambah catatan prestasi Desa Wukirsari, baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement