REJOGJA.CO.ID, UNGARAN -- Di tengah harga telur ayam yang masih membebani konsumen, harga daging ayam potong seperti tidak mau ketinggalan. Dalam beberapa pekan terakhir, harga daging ayam potong pun mengalami fluktuasi dan cenderung merangkak naik.
Kondisi ini terpantau di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang. Hingga akhirnya, sejumlah konsumen yang dikonfirmasi pun mengeluhkan kenaikan harga komoditas hasil peternakan unggas tersebut.
Seperti diungkapkan Heru (55), warga Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik. Pemilik usaha warung makan ini mengaku beberapa waktu lalu dipusingkan oleh harga telur ayam negeri yang bertahan tinggi, di kisaran Rp 31 ribu – Rp 32 ribu per kilogram.
Sekarang giliran harga daging ayam juga ikut bergerak naik. “Hari ini saya belanja daging ayam potong sudah menyentuh harga Rp 36 ribu per kg,” ungkapnya, Jumat (26/5/2023).
Harga ini, jelasnya, relatif turun jika dibandingkan dengan akhir pekan kemarin yang menyentuh Rp 38 ribu per kg. “Padahal harga daging ayam potong normalnya hanya berkisar Rp 32 ribu - Rp 33 ribu per kg,” katanya.
Terkait dengan kenaikan harga daging ayam potong di tingkat konsumen ini, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang mengklaim masih stabil.
Sebab harga di tingkat konsumen tersebut masih berada di bawah acuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Jawa Tengah. “Harga acuan untuk daging ayam potong ini sebesar Rp 36.700 per kilogram,” jelas Pengawas Perdagangan Diskumperindag Kabupaten Semarang, Saleh.
Artinya, lanjut Saleh, jika harga hari daging ayam potong hari ini berada level Rp 36 ribu per kg masih di bawah harga acuan Bapanas.
Kendati begitu ia mengamini jika harga ayam potong sedang mengalami fluktuasi di tingkat konsumen, sejak memasuki pertengahan Mei 2023 ini. Yakni di kisaran harga Rp 34 ribu – Rp 38 ribu per kg.
Harga tertinggi di pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Semarang terpantau pada 17 Mei dan 21 Mei 2023. “Di mana harga daging ayam potong mencapai Rp 38 ribu per kg,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Bandarjo, Ungaran, Sukarti (60), mengakui kenaikan harga komoditas daging ayam potong ini turut mengurangi daya beli konsumen/ pelanggannya.
Mereka yang biasanya membeli daging ayam hingga tiga kg, sekarang hanya mau membeli dua kg. Karena saat ini situasinya memang sedang tidak enak, harga naik semua. “Selain daging ayam potong, sebelumnya harga telur ayam juga sudah naik,” ungkap dia.