REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pencegahan sifilis atau yang dikenal Raja Singa perlu dilakukan mengingat penyakit ini merupakan penyakit menular. Pakar kesehatan Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Suratini, membagikan cara untuk mencegah penularan penyakit ini.
Perlunya pencegahan dilakukan mengingat kasus sifilis yang meningkat di DIY. Pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan pengaman atau kondom saat berhubungan intim, mengingat penularan sifilis dapat terjadi dari hubungan seksual yang berisiko.
"Penggunaan kondom saat berhubungan seksual menjadi upaya untuk mengurangi risiko penularan penyakit sifilis. Terutama bagi mereka yang aktif secara seksual dan sering bergonta-ganti pasangan," kata Suratini kepada Republika, Jumat (26/5/2023).
Suratini menuturkan penggunaan kondom tidak sepenuhnya mencegah, tetapi hanya mengurangi risiko terinfeksi. Pasalnya, penyakit sifilis juga dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit yang tidak tertutup oleh kondom.
"Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang aktif secara seksual untuk melakukan tes penyakit kelamin secara teratur sebagai upaya pencegahan," ujar Suratini.
Pencegahan lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang. Pasalnya, Suratini menyebut berdasarkan penelitian, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat menurunkan kemampuan otak seseorang dalam mengambil keputusan.
"Hal itu membuat seseorang tidak bisa memutuskan dengan tegas tindakannya. Misalnya, tidak menggunakan kondom dengan benar sebagai pelindung saat berhubungan seksual atau melakukan hubungan seks berisiko dan tidak aman. Selain itu, alkohol dan obat-obatan terlarang juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya akan mudah terkena ISPA dan penyakit menular seksual lainnya. Hindari mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan hentikan penggunaan obat-obatan terlarang," jelasnya.
Lebih lanjut, tidak bergonta-ganti pasangan melakukan hubungan seksual juga dikatakan menjadi cara efektif untuk menghindari penularan sifilis. Suratini juga mengimbau agar menghindari berhubungan seksual dengan orang yang suka bergonta-ganti pasangan karena dapat menyebabkan tertular penyakit kelamin.
"Juga saling terbuka dengan pasangan mengenai riwayat penyakit kelamin. Saling terbuka dengan pasangan mengenai riwayat kehidupan seksual juga menjadi salah satu cara pencegahan penyakit sifilis," kata Suratini.
Selain itu, Suratini juga mengingatkan untuk tidak menggunakan jarum suntik bekas orang lain. Sebab, darah juga bisa menjadi salah satu cairan tubuh yang menularkan bakteri sifilis.
Suratini juga menekankan untuk berhenti melakukan hubungan seksual dalam beberapa waktu jika menemukan luka di area genital. Hal ini dikarenakan bakteri sifilis bisa masuk ke tubuh dan menginfeksi akibat kontak langsung dengan luka tersebut.
"Lakukan perawatan terlebih dahulu hingga dinyatakan sembuh oleh dokter sebelum melakukan hubungan seksual kembali," ungkapnya.