REJOGJA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpendapat bahwa calon penggantinya untuk Kota Solo ke depan lebih cocok dari kalangan pemimpin muda. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menilai bahwa pemimpin muda adalah salah satu langkah untuk merespons zaman.
"Gini lho, dalam waktu dekat kan ada bonus demografi. Luwih akeh (lebih banyak-Red) milenial, Gen Z, otomatis yang namanya trend leader, tren pimpinan, harus semakin muda," kata Gibran ketika ditemui di Balai Kota Solo, Senin (8/5/2023).
Gibran menilai tren pemimpin khusus Kota Solo harus sejalan dengan perkembangan penduduk. Ia juga beralasan bahwa hal tersebut untuk merespons bonus demografi yang ada.
"Ojo nganti penduduk e soyo enom kabeh tapi pemimpin itu soyo tuo (jangan sampai penduduk semakin muda tetapi pemimpin semakin tua). Ini salah, jadi trennya harus mengikuti," katanya.
"Ya mohon maaf kalau leader-nya dari yang senior berarti tidak mewakili majority (mayoritas) dari penduduknya gitu lho, yang harus kita pikirkan bonus demografi yang besok ada," katanya menambahkan.
Kendati demikian, Gibran mengatakan ada prasyarat untuk meneruskan kepemimpinannya di Solo. "Jadi semakin muda semakin bagus, atau lebih muda dari saya semakin bagus, tapi ya harus dilihat prestasi, track record, bibit-bobotnya juga," katanya.
Disinggung soal apakah sosok adiknya, Kaesang Pangarep yang akan meneruskan jejaknya, Gibran malah berpendapat bahwa masih banyak sosok muda yang lebih baik. "Saya kira selain Kaesang masih banyak yang lebih baik ya," katanya.
Soal minat Partai Gerindra meminang Kaesang untuk pilkada Kota Solo 2024 mendatang, Gibran mengaku tidak mempermasalahkannya. Namun, ia menilai bahwa Wali Kota Solo harus dari partai PDIP. "Kalau Wali Kota Solo ya idealnya dari partai PDIP. Tapi kalau Gerindra mendukung ya silakan, dan tidak harus Kaesang," katanya.