REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa panjang musim kemarau 2023 di DIY diperkirakan antara 16-20 dasarian. Dari delapan Zona Musim (ZOM) di DIY, panjang musim kemarau ini bervariasi.
Kepala Stasiun Klimatologi DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, rincian panjang musim kemarau itu yakni satu ZOM (12,5 persen) selama 16 dasarian, satu ZOM (12,5 persen) selama 17 dasarian, empat ZOM (50 persen) selama 18 dasarian, satu ZOM (12,5 persen) selama 19 dasarian, dan satu ZOM lainnya (12,5 persen) selama 20 dasarian.
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer-laut, pihaknya sudah memperkirakan awal musim kemarau 2023 di DIY terjadi sejak April dasarian II. Yakni meliputi sebagian kecil Kabupaten Sleman bagian barat, sebagian kecil Kabupaten Bantul bagian barat, dan Kabupaten Kulonprogo bagian timur.
Di April dasarian III, awal musim kemarau terjadi di Kulonprogo bagian barat dan selatan. Sedangkan, awal musim kemarau di Kulonprogo bagian utara, sebagian besar Sleman, serta sebagian besar wilayah Bantul dan Gunungkidul terjadi pada Mei dasarian I.
"Dari delapan ZOM di DIY, dua ZOM (25 persen) diprakirakan akan mulai memasuki musim kemarau pada April 2023 dan enam ZOM (75 persen) pada Mei 2023," kata Reni, Kamis (27/4/2023).
Jika dibandingkan dengan rata-ratanya, Reni menyebut awal musim kemarau 2023 di DIY bervariasi, dari maju satu dasarian, mundur satu dasarian, dan sama dengan rata-ratanya dengan perincian dua ZOM (25 persen) maju, tiga ZOM (37,5 persen) mundur, dan tiga ZOM (37,5 persen) sama dengan rata-ratanya.
"Sifat hujan selama musim kemarau 2023 di DIY diprakirakan seluruhnya normal," ujar Reni. BPBD DIY juga menyebut bahwa saat musim kemarau, kejadian kebakaran relatif tinggi di DIY.
Terlebih, di musim kemarau 2023 ini diperkirakan lebih kering dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data pada 2022 lalu, BPBD DIY mencatat kejadian kebakaran mencapai 113 kejadian.
Sebagian kejadian kebakaran tersebut terjadi di permukiman. Selain itu, juga mencatat satu kejadian kebakaran hutan di DIY pada Agustus 2022 lalu. Untuk itu, seluruh pihak diminta mengantisipasi agar kejadian kebakaran ini tidak terjadi di musim kemarau 2023.
"Kebakaran di permukiman relatif tinggi (di DIY saat kemarau), hutan juga, kebakaran lahan, kadang kebakaran kandang ternak juga terjadi karena ada yang membakar sampah di samping kandang dengan tujuan agar tidak ada nyamuk," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto.