Selasa 25 Apr 2023 08:49 WIB

Dibukanya Jembatan Kretek II Urai Kepadatan Lalin Pantai Selatan Bantul

Ini juga menjadi jalur alternatif arus mudik yang datang dari Kulonprogo.

Red: Yusuf Assidiq
Warga memanfaatkan Jembatan Kretek II saat uji coba pembukaan di Bantul, Yogyakarta. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina Marga dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul melakukan uji coba pembukaan Jembatan Kretek II sebagai penghubung kawasan wisata di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa. Jembatan dengan panjang 556,6 meter ini memiliki empat lajur jalan dan satu lajur untuk pejalan kaki. Jembatan ini menghubungkan kawasan wisata Pantai Parangtritis dan Pantai Samas, Bantul.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga memanfaatkan Jembatan Kretek II saat uji coba pembukaan di Bantul, Yogyakarta. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina Marga dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul melakukan uji coba pembukaan Jembatan Kretek II sebagai penghubung kawasan wisata di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa. Jembatan dengan panjang 556,6 meter ini memiliki empat lajur jalan dan satu lajur untuk pejalan kaki. Jembatan ini menghubungkan kawasan wisata Pantai Parangtritis dan Pantai Samas, Bantul.

REJOGJA.CO.ID, BANTUL - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan bahwa dibukanya Jembatan Kretek II di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) mampu mengurai kemacetan arus lalu lintas terutama arus wisatawan pantai selatan Bantul.

"Dengan dibukanya Jembatan Kretek II, dan sudah berfungsi 100 persen itu kontribusinya sangat besar dalam mengurai kemacetan lalu lintas," kata Kepala Dishub Bantul Singgih Riyadi, di Bantul.

Jembatan Kretek II yang membentang di atas aliran Sungai Opak yang diuji coba fungsional beberapa waktu lalu memang memudahkan arus wisatawan dari Pantai Parangtritis dan Depok ke pantai selatan Bantul sisi barat, juga sebaliknya.

Selain arus wisatawan, kata dia, dibukanya Jembatan Kretek II yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut, juga menjadi jalur alternatif arus mudik yang datang dari Kulonprogo melalui jalur selatan.

"Jembatan Kretek II juga menjadi jalur alternatif arus mudik yang melewati Bantul mungkin akan ke Wonosari (Gunungkidul) dan sebagainya, jadi sangat sangat besar itu fungsinya," katanya.

Meski demikian, kata dia lagi, selama libur Lebaran 1444 Hijriah, para pedagang yang sebelumnya berjualan di seputaran JJLS Jembatan Kretek II tidak diperbolehkan berjualan. Ini dikarenakan dapat membahayakan keselamatan baik bagi dirinya maupun masyarakat.

"Jadi mulai dari beberapa pekan kemarin sudah kami sosialisasikan, karena sudah muncul gejala-gejala penduduk warga berjualan di bahu-bahu jalan sekitar JJLS, itu sudah kami antisipasi, dan sudah ada kesepakatan bersama dari Dishub DIY dan Satpol PP juga pedagang," ujar dia.

Dikatakan, kesepakatan yang dicapai adalah sejak mulai H -7 atau sepekan sebelum Lebaran, para pedagang sudah tidak diperbolehkan berjualan di bahu-bahu jalan. Termasuk aktivitas masyarakat tidak diperbolehkan di bahu jalan tersebut.

"Kemudian dalam menghadapi lonjakan arus lalu lintas, kami mendirikan pos pantau di Jembatan Kretek II selama libur Lebaran, jadi ada personel yang akan memantau situasi kondisi dan mengendalikan arus lalu lintas di seputaran jembatan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement