Ahad 16 Apr 2023 19:45 WIB
Hikmah Ramadhan

Menggapai Malam Seribu Bulan

Malam Lailatul Qadr bukan sembarang malam, akan tetapi malam 'Quantum Pahala'.

Red: Fernan Rahadi
Logo Unisa Yogyakarta
Foto: Unisa Yogyakarta
Logo Unisa Yogyakarta

Oleh : Royan Utsany

REJOGJA.CO.ID, Ramadhan adalah bulan yang mulia, bahkan menjadi bulan yang paling mulia di antara bulan-bulan yang ada. Bulan yang orang-orang saleh ingin berjumpa dengannya, bulan yang Alquran turun di dalamnya. 

Menurut Ibnu Rajab dalam karyanya yang sangat terkenal kitab Latoiful Ma’arif, salah satu yang membuat bulan banyak dirindukan oleh seorang Muslim adalah di bulan ini, seseorang akan dilipatgandakan pahalanya. 

Bulan Ramadhan dalam beberapa hari akan berakhir, namun bukan berarti amalan ibadah juga selesai, masih ada peluang untuk memperoleh malam Lailatul Qadr. Masih ada pertandingan 'final' yang terjadi di Ramadhan. Masih ada kejutan luar biasa dari Allah yaitu anugerah untuk memperoleh seribu bulan atau malam Lailatul Qadr.  

Mengutip pendapat para ahli tafsir seperti Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya al jami’ lil ahkamil Quran atau Syehnya para mufasirin imam at-Thobari dalam tafsir at-Tobarinya, malam Lailatul Qadr bukan sembarang malam, akan tetapi malam 'Quantum Pahala'.

Artinya pahala seseorang dapat dilipatgandakan di malam itu dengan estimasi 83 tahun lebih, artinya orang yang beribadah di malam itu mulai dari zikir, shalat tarawih, membaca Alquran, sedekah itikaf dan amalan lainnya akan dilipatgandakan oleh Allah seolah-olah berpahala 83 tahun. 

Umat Islam memang tidak diberi usia sepanjang umat-umat terdahulu seperti kaum Ad, kaum tsamud, dan para nabi sekalipun, termasuk Nabi Adam yang didalam Riwayat ibnu Kasir hidup seribu tahun lebih, serta Nabi Nuh yang hidup 950 tahun. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam hadist  yang diriwayatkan oleh ibnu majah:

عن أبي هريرة، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «أعمار أمتي ما بين الستين إلى السبعين، وأقلهم من يجوز ذلك»

Dari abu Hurairah berkata, nabi bersabda, usia umatku antara 60-70 tahun dan sedikit yang melampaui bilangan itu.

Hadits tersebut menurut beberapa ulama adalah hadits Hasan Ghorib yang secara transmisi diperbolehkan untuk fadilah-fadilah amal, karena memang kenyataannya rata-rata umat islam berusia di antara usia tersebut, meskipun ada yang usia lebih itu adalah hal yang baik, karena sebaik baik manusia adalah yang berusia panjang dan amalnya baik. 

Lailatul Qadr adalah salah satu fenomena rahasia ilahi yang tidak pernah didefinitifkan kedatanganya. Hikmahnya adalah supaya seorang Muslim menjadi pribadi yang istiqomah sepanjang bulan Ramadhan, dan ganjaran orang yang istiqomah selain memperoleh ketenangan dalam jiwa, ketentraman hati juga akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

Suatu Ketika nabi Muhammad ditanya oleh sahabat perihal keimanan, beliau menjawab bahwa yang penting dalam hidup ini adalah keimanan dan keistiqomahan dalam hidup.

عن سفيان بن عبد الله رضي الله عنه قال: قلت: يارسول الله! قل لي في الاسلام قولا, لا أسأل عنه أحدا غيرك؟. قال: “قل آمنت بالله ثم استقم” رواه مسلم

Artinya: "Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorangpun selainmu. Nabi menjawab: "Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah." HR Muslim

Istiqomah dalam berbagai bidang juga sangat diperlukan bila mana seseorang ingin memperoleh kelebihan. Contohnya istiqomah meningkatkan pendapatan, istiqomah meningkatkan produksi, istiqomah melakukan rutinitas yang bermanfaat seperti kebiasaan bangun pagi dan berolah raga, maka hal itu akan sangat berguna dalam hidup ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement